MediaKitaNews – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengungkapkan bahwa dirinya dan jajaran Kementerian HAM sering kali bekerja hingga larut malam dan bahkan tidur di kantor, terutama pada masa awal berdirinya kementerian tersebut. Pernyataan ini disampaikan Pigai dalam rapat kerja bersama Komisi XIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
“Menurut saya ini adalah sebuah prestasi yang diraih para staf kami di Kementerian Hak Asasi Manusia. Sekretaris jenderal, inspektur jenderal, direktur jenderal, para direktur dan semua staf bekerja siang dan malam. Dan kami sendiri pun sering kali tidur di kantor,” ungkap Pigai, seperti yang dikutip dari akun Instagram @fakta.indo.
Pigai menegaskan bahwa kementeriannya berhasil menyelesaikan struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) lebih cepat dari target yang ditetapkan, yaitu pada Juni 2025.
Ia menilai pencapaian ini penting untuk menunjukkan komitmen kementeriannya dalam memperkuat kapasitas kelembagaan, tanpa bermaksud membandingkan dengan kementerian lain.
Namun, pernyataan Pigai tersebut menuai beragam tanggapan dari warganet di kolom komentar Instagram @fakta.indo. Beberapa pengguna mempertanyakan efektivitas kerja lembur yang dilakukan oleh kementerian.
Salah satu komentar dari akun @rose.shit menyoroti kasus-kasus pelanggaran HAM yang belum teratasi, “Dr kemarin kasus HAM tentang anak2, tentang siswa yang mati ditangan polisi, kalian dimana? Ketiduran kah?”
Komentar lain dari akun @yudd.xyz menambahkan, “Hasilnya apa? Kalo gak ada hasilnya bukan kerja lembur tapi males-malesan di kantor tapi gak balek.”
Sementara itu, akun @breza_hyundaisemarang mengusulkan pertukaran posisi dengan nada sarkastis, “Pak, gimana kalo kita baku tukar nasib? Sa ambil bapak pu jabatan berikut dg lembur² nya dg gaji & tunjangannya, bapak ambil saya pu kerja jadi sales mobil berikut gaji kecil + bonus besarnya? Adil to? Gas sudah.”
Tak kalah kritis, akun @taiyokuro menulis, “Halah percuma kerja lembur tp hasilnya ga nyata buat rakyat.”
Tanggapan-tanggapan ini mencerminkan harapan masyarakat agar kerja keras yang dilakukan oleh Kementerian HAM dapat menghasilkan dampak yang nyata dan positif bagi penegakan hak asasi manusia di Indonesia.***
Baca Juga : Pria di Manggarai Timur Perkosa Keponakan, Korban Hamil 7 Bulan