KALABAHI – Tak bisa dipungkiri bahwa Dugong yang kerap disebut Duyung, digemari banyak orang untuk melihatnya. Apalagi melihat langsung di alam liar habitat si mamalia laut itu hidup dan kemudian ia bisa bersahabat dengan manusia, tentu yang terbayang dalam pikiran adalah sebuah kejadian unik. Hal inilah yang terjadi di kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tak hanya nampak imut dan menggemaskan. Mawar, nama si dugong di perairan Pulau Sika Alor itu memiliki ikatan batin yang kuat dengan sang pawang. Mawar bisa datang menampakkan diri ke permukaan laut kemudian menghilang kembali ke dalam laut, ibarat menyambut kedatangan tamu di area perairan pulau kecil itu. Suasana inilah dialami langsung Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika mengikuti prosesi festival pemanggilan Dugong di perairan Pulau Sika, Alor, Jumat, (19/7/2019) siang.
Gubernur Viktor tiba di Bandara Mali Alor sekitar pukul 08.30 Wita, Ia disambut Bupati Alor Drs. Amon Djobo, Ketua DPRD Martinus Alopada beserta rombongan Forkopimda Alor. Tampak di area pesisir pantai Mali yang menjadi pusat seremonial festival unik pertama di dunia ini pun terus dipadati warga, mereka terus berdatangan mengikuti acara ini, meski sempat khawatir akibat kondisi cuaca pagi itu yang sedikit memburuk karena adanya angin kencang disertai gelombang tinggi sekitar 1 meter.
Kekhawatiran masyarakat sekitar sempat menjadi tanya, apakah dengan kondisi cuaca demikian, Gubernur berhasil menyaksikan festival memanggil hewan menyusui yang berhabitat di laut ini? Ataukah, si imut mawar beserta beberapa kawannya tidak akan muncul di permukaan laut?. Kekhawatiran warga akhirnya bisa terjawab ketika sang pawang dugong, Onesimus Laa bersama Gubernur Viktor dan Bupati Amon serta para rombongan bepergian ke perairan Pulau Sika, area habitatnya dugong dengan menggunakan perahu dari pantai Mali.
Uniknya, setelah dipanggil oleh sang pawang dengan sebutan ‘Mawar’ ketika setibanya disana, hewan mamalia itu muncul mengikuti gelombang laut muncul ke permukaan tampak persis di samping perahu yang ditumpangi Gubernur bersama rombongan, ibarat si imut Dugong itu menyambut Gubernur bersama para rombongan, mereka pun tampak bahagia ketika melihat langsung si tubuh imut dan lucu dari kabupaten julukan surga di timur matahari itu.
Usai prosesi acara puncak festival panggil Dugong, Gubernur Viktor pada kesempatan tersebut mengungkapkan kekagumannya karena ia bisa melihat langsung Dugong. Baginya keberadaan Dugong merupakan aset wisata yang akan menarik wisatawan mancanegara datang ke Alor.
“Kita akan terkenal karena ada cerita. Festival Panggil Ikan Dugong ini adalah tradisi yang ada dan menjadi kekayaan yang kita miliki. Ini harus menjadi daya tarik internasional. Maka dari itu masyarakat diharapkan agar mampu memproduksi hasil olahan dari alam sekitar agar dapat meningkatkan nilai ekonomi dan dapat dipasarkan juga disini,” jelas Gubernur melalui siaran pers dari Biro Humas NTT
Mantan ketua Fraksi NasDem DPR RI ini menghimbau kepada masyarakat Alor untuk menjaga aset wisata Dugong dengan tidak membuang sampah sembarangan ke laut. Sebab, ia khawatir pencemaran sampah akan membunuh ekosistem dan biota laut maupun Dugong itu sendiri.
Dia juga menyampaikan apresiasinya kepada pawang dugong, Onesimus Laa atas kemampuannya ia bisa memanggil Dugong. “Kita harus bangga memiliki orang seperti dia. Dia sangat berperan disini. Terima kasih Bapak Onesimus Laa”, ujarnya.
Sementara itu, Bupati Alor Drs. Amon Djobo pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada Gubernur beserta rombongan yang sudah hadir dalam acara tersebut. “Biar masyarakat Alor dikatakan miskin harta tetapi tidak miskin harga diri dan kepercayaan diri. Kami ada disini lewat budaya dan tradisi kami,” kata Bupati Djobo. *(Leader Ismail – dm).
Comment