by

Ternyata Ini Sejarah Letusan Gunung Lewotobi di Flores Timur, Penting Diketahui

MediaKitaNews.Com– Gunung Lewotobi merupakan gunung berapi kembar yang terdiri dari dua puncak yakni Gunung Lewotobi Laki-laki dan Lewotobi Perempuan.

Gunung Lewotobi Laki-laki memiliki ketinggian 1.584 m/ 5.196 kaki. sedangkan gunung Lewotobi perempuan memiliki ketinggian 1,703 m / 5.587 kaki. kedua gunung tesebut terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Tercatat sejak 17 Desember 2023 lalu, status tingkat aktivitas gunung tersebut berada pada level II atau Waspada.

Sementara dilansir dari Berita ANTARA pada 23 Desember 2023, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan gunung api Lewotobi Laki-laki  telah mengalami erupsi.

“Erupsi terjadi pada pukul 07.14 Wita dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 sampai 1.500 meter di atas puncak,” kata Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Raja, dari Kabupaten Ende, Sabtu.

Dari data kegempaan yang diperoleh, kolom erupsi teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini juga terekam dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi kurang lebih 24 menit.

Untuk mengetahui sejarah letusan gunung Lewotobi berikut ini telah dirangkum oleh MediaKitaNews.com.

Berdasarkan situs volcanolive.com yang di kutip VivaNews pada 2 September 2011, sejarah letusan Gunung Lewotobi seperti dirangkum John Seach, ilmuwan dan ahli vulkanologi terkemuka di dunia:

Tahun 1932: terjadi letusan gas.
Tahun 1933: terjadi letusan abu pada tanggal 17 Desember 1933.
Tahun 1939: terjadi letusan pada 17 Desember 1936 – tepat 6 tahun setelah letusan sebelumnya.
Tahun 1991: terjadi letusan di puncak kawah pada Mei dan Juni 1991.
Tahun 1999: gemuruh dan abu keluar dari perut Lewotobi mulai 31 Maret 1999, disusul dengan letusan kuat pada tanggal 1 Juli 1999. Lava pijar tersembur hingga radius 500 meter. Letusan dan semburan lava itu menagkibatkan kebakaran hutan sampai lebih dari 2,5 km. Abu beterbangan sampai radius 8 km.
Tahun 2002: terjadi letusan pada tanggal 12 Oktober 2002.
Tahun 2003: Terjadi letusan pada tanggal 30 Mei 2003. Material abu mencapai ketinggian lebih dari 200 meter dari puncak gunung. Letusan dan hujan abu itu berlanjut sampai bulan Juni dan Juli 2003. Aktivitas seismik itu berakhir pada bulan September 2003.***

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *