MediaKitaNews – Siapa orang Indonesia saat ini yang tidak mengenal Ir. Soekarno?
Dr. Ir. H. Soekarno adalah seorang politikus yang berperan penting dalam Revolusi Nasional Indonesia dan menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pertama sejak 1945 hingga 1967.
Bersama Mohammad Hatta, ia memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama, Soekarno alias Bung Karno sangat terkenal dengan karismanya yang mendunia.
Tak hanya berhasil memikat hubungan diplomatik, Soekarno juga mampu meluluhkan hati banyak perempuan.
Sepanjang hidupnya, Sang Proklamator diketahui memiliki banyak istri. Tercatat ada 9 perempuan yang pernah menjadi istri sah Soekarno.
Penasaran siapa sajakah perempuan yang pernah jatuh ke pelukan Soekarno? Simak selengkapnya di artikel ini, ya! sebagaimana dilansir dari popbela.com, Selasa 16/4/2024)
1. Oetari Tjokroaminoto (1921-1923)
Oetari Tjokroaminoto adalah istri pertama Soekarno. Ia merupakan putri dari pemimpin Sarekat Islam, HOS Tjokroaminoto. Saat menikah di tahun 1921, Soekarno berusia 20 tahun, sedangkan Oetari baru 16 tahun. Soekarno menikahi Oetari hanya untuk meringankan beban keluarga Tjokro karena saat itu istri Tjokro baru saja meninggal.
Namun, Soekarno tidak mencintai Oetari sebagaimana suami mencintai istrinya. Hubungan mereka pun lebih seperti kakak adik. Pernikahan mereka hanya bertahan dua tahun. Soekarno menceraikan Oetari secara baik-baik, tak lama setelah ia kuliah di Bandung.
2. Inggit Garnasih (1923-1943)
Soekarno bertemu Inggit Garnasih saat sedang menuntut ilmu di Bandung. Saat itu, Soekarno tinggal di rumah anggota organisasi Syarikat Islam Indonesia bernama Sanusi. Dari situlah, Soekarno bertemu dengan istri Sanusi, Inggit Garnasih. Karena tinggal serumah, Soekarno dan Inggit akhirnya jatuh cinta. Sanusi akhirnya menceraikan Inggit dan merelakannya untuk Soekarno. Keduanya menikah di tahun 1923, di mana usia Soekarno belum genap 22 tahun, sementara Inggit 35 tahun.
Inggit adalah sosok perempuan yang selalu ada di masa sulit Soekarno. Ia selalu mendukung Sang Proklamator, baik secara moral maupun materi. Pernikahan Soekarno dan Inggit tidak dikaruniai anak. Karena hal itulah, Soekarno meminta izin untuk menikah lagi dengan Fatmawati. Namun, Inggit lebih memilih bercerai daripada harus dimadu. Pernikahan mereka pun berakhir di tahun 1943 setelah 20 tahun bersama.
3. Fatmawati (1943-1956)
Dalam pengasingan di Bengkulu, Soekarno jatuh cinta dengan Fatmawati. Gadis itu adalah putri dari tokoh Muhammadiyah di Bengkulu, Hasan Din. Usia Soekarno terpaut 22 tahun lebih tua dari Fatmawati. Setelah menceraikan Inggit, Soekarno yang saat itu berusia 42 tahun akhirnya menikahi Fatmawati yang baru berumur 20 tahun.
Fatmawati menjadi Ibu Negara pertama, yang juga berjasa menjahit bendera Sang Saka Merah Putih. Dari Fatmawati, Soekarno memiliki 5 orang anak, yakni Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh. Saat masih beristrikan Fatmawati, Soekarno meminta izin untuk menikah lagi dengan perempuan bernama Hartini. Hal ini membuat pernikahan yang sudah berlangsung selama 13 tahun itu berakhir.
4. Hartini (1953-1970)
Pada tahun 1952, Soekarno bertemu dengan Hartini saat meresmikan teater Ramayana di Candi Prambanan. Keduanya lantas menikah pada 1953. Saat dipinang oleh Soekarno, Hartini berusia 29 tahun dan berstatus janda dengan lima orang anak. Karena saat itu Fatmawati telah dikenal sebagai Ibu Negara, Hartini mendapat banyak kritikan dari media dan aktivis perempuan.
Kendati demikian, Hartini terus mendampingi Soekarno di saat suka maupun duka. Bahkan, ia juga tetap setia meski mengetahui bahwa Soekarno masih mendekati perempuan lain setelah menikah dengannya. Hartini tetap mempertahankan status pernikahan hingga ajal menjemput Soekarno. Di pangkuan Hartini, Soekarno menghembuskan napas terakhirnya pada 21 Juni 1970.
5. Kartini Manoppo (1959-1968)
Kartini Manoppo merupakan perempuan asal Bolaang Mongondow, Sulawesi yang menjadi istri kelima Soekarno. Awalnya, Soekarno jatuh hati pada perempuan yang pernah menjadi pramugari Garuda Indonesia itu saat melihat lukisan karya Basuki Abdullah. Sejak saat itu, Kartini tak pernah absen mendampingi Soekarno.
Keduanya kemudian menikah di tahun 1959 dan dikaruniai seorang anak bernama Totok Suryawan Soekarno yang lahir pada 1967. Namun lagi-lagi, pernikahan itu kandas di tengah jalan.
6. Ratna Sari Dewi (1962-1970)
Ratna Sari Dewi merupakan perempuan asal Jepang yang lahir dengan nama asli Naoko Nemoto. Gadis Jepang itu berkenalan dengan Soekarno lewat seseorang ketika Bung Karno berada di Hotel Imperial, Tokyo di tahun 1959. Dewi dinikahi Sang Proklamator saat usianya 19 tahun, sedangkan Soekarno sudah berumur 57 tahun.
Dari pernikahannya dengan Dewi, Soekarno memiliki satu anak, yakni Kartika Sari Dewi Soekarno. Menjelang redupnya pamor Soekarno, Dewi meninggalkan Indonesia dan hidup selama 10 tahun di Prancis.
7. Haryati (1963-1966)
Sebelum dinikahi Soekarno pada 1963, Haryati adalah mantan penari istana sekaligus Staf Sekertaris Negara Bidang Kesenian. Karena profesinya itu, Haryati dekat dengan Sang Proklamator. Soekarno pun terus-menerus berusaha memikat hati Haryati yang kala itu berusia 23 tahun.
Hingga akhirnya Haryati menerima pinangan Sang Kepala Negara pada 21 Mei 1963. Namun selang tiga tahun, Haryati diceraikan Soekarno dengan alasan sudah tidak cocok. Keduanya bercerai tanpa dikaruniai anak.
8. Yurike Sanger (1964-1968)
Soekarno bertemu Yurike Sanger di tahun 1963, di saat Yurike masih berstatus sebagai pelajar SMA. Meski jarak usia mereka cukup jauh, hal itu tak menyurutkan niat Soekarno untuk mendekati Yurike. Sang Kepala Negara sempat mengirimi surat cinta, bahkan menghadiahinya dengan kalung. Akhirnya, Soekarno pun meminang Yurike pada 1964.
Pernikahan mereka berjalan singkat karena pada 1967 Soekarno dimakzulkan secara de facto sebagai Presiden RI. Saat itu, Soekarno meminta Yurike untuk bercerai karena kondisinya yang kurang baik. Mereka pun berpisah secara baik-baik di tahun 1968.
9. Heldy Djafar (1966-1969)
Heldy Djafar merupakan istri terakhir yang dinikahi oleh Soekarno sebelum menghembuskan napas terakhir. Keduanya menikah di tahun 1966, saat itu Heldy baru berusia 18 tahun sedangkan Soekarno sudah berumur 65 tahun.
Pernikahan mereka hanya bertahan tiga tahun. Heldy sempat minta cerai karena situasi Indonesia dan posisi politik Soekarno yang semakin tidak menentu. Namun, Soekarno bertahan karena ia hanya ingin dipisahkan oleh maut. Tapi akhirnya, pada tahun 1969, Heldy yang saat itu berusia 21 tahun memilih menikah lagi dengan Gusti Suriansyah Noor.***
Comment