by

Thomas Tiba Siap Percepat Desa Persiapan jadi Definitif di Nagekeo jika Terpilih

MediaKitaNews – Proses pemekaran desa di Kabupaten Nagekeo terpantau masih terhambat, dengan beberapa desa berstatus Desa Persiapan yang belum didefinitifkan meskipun telah berjalan lebih dari lima tahun.

Ketika melakukan blusukan ke sejumlah kecamatan belum lama ini, calon Bupati Nagekeo, Thomas Tiba, mengungkapkan beberapa kendala utama yang dianggapnya menghambat proses tersebut, serta rencana penyelesaiannya jika terpilih dalam pilkada mendatang.

Thomas menjelaskan bahwa ada dua persoalan mendasar yang menjadi penghalang definitifnya desa persiapan, yaitu ketidaklengkapan peta wilayah dan konflik batas desa.

Menurutnya, peta wilayah yang jelas antara desa induk dan desa persiapan merupakan salah satu syarat penting yang belum terpenuhi. Peta tersebut harus disusun sesuai aturan yang berlaku dan memerlukan data dari foto satelit, yang menuntut biaya besar.

“Kita akan siapkan anggaran melalui APBD jika saya terpilih pada 27 November 2024, agar kebutuhan peta sesuai standar segera terpenuhi,” jelas Thomas.

Baca Juga : Konsolidasi Srikandi Pariwisata, Boni Resa Siap Dukung MASTER Demi Kemajuan Nagekeo

Selain itu, Thomas juga menyoroti permasalahan batas desa yang belum tuntas. Sebagai anggota DPRD NTT, ia mengaku telah mendapatkan informasi dari pemerintah provinsi bahwa konflik batas wilayah menjadi hambatan signifikan dalam proses pemekaran desa.

Thomas yakin, permasalahan ini dapat diselesaikan melalui pendekatan kearifan lokal yang melibatkan semua pihak terkait.

“Kita perlu duduk bersama dengan tokoh masyarakat, dan stakeholeder terkait menggunakan tata cara budaya kita di Nagekeo. Masyarakat harus memahami bahwa batas administrasi pemerintah desa tidak akan mengubah batas ulayat,” tegasnya.

Menurutnya, dengan mengedepankan komunikasi budaya yang baik, penyelesaian batas wilayah ini bisa tercapai.

Lebih lanjut, Thomas menambahkan bahwa terbentuknya desa definitif akan membuka peluang besar dalam pengembangan sumber daya manusia dan alam di Nagekeo.

Dengan pemekaran desa yang terstruktur, ia optimistis bahwa potensi daerah dapat dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat.

“Jika masalah pemekaran ini selesai, saya yakin desa-desa yang sudah definitif dapat menjadi kekuatan bagi pembangunan Nagekeo ke depan,” tutup Thomas.***

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *