MediaKitaNews.Com – Paus Fransiskus merayakan Natal ke-11 selama kepasusanya pada Senin, 25 Desember 2023.
Berbicara di depan ribuan orang, paus Fransiskus mengatakan dalam pesan Natalnya bahwa serangan Israel di Gaza menghasilkan “panen mengerikan” terhadap warga sipil yang tak bersalah.
Dia Juga menyebut serangan Hamas pada 7 Oktober yang lalu ke Israel sebagai hal yang “keji”. dia memohon pembebasan sekitar 100 orang yang masih disandera di Gaza.
Dalam pidato Hari Natal “Urbi et Orbi” (untuk kota dan dunia), dari balkon tengah Basilika Santo Petrus, dia juga mengecam industri senjata dengan mengatakan bahwa mereka mengendalikan “tali boneka perang”.
“Berapa banyak orang yang tak bersalah dibantai di dunia kita ini. Di dalam rahim ibu mereka, dalam perjalanan putus asa untuk mencari harapan, dalam hidup semua bocah kecil yang masa kanak-kanaknya hancur akibat perang. Mereka adalah Yesus-Yesus kecil zaman ini,” kata dia.
Dilansir antaranews.com, Fransiskus memberi perhatian khusus pada Tanah Suci, termasuk Gaza, di mana serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 78 orang, menurut otoritas kesehatan Palestina, pada malam Natal.
Malam tersebut menjadi malam paling mematikan di wilayah kantong Palestina yang diblokade oleh Israel itu selama perang antara Israel dengan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang telah berlangsung 11 pekan.
“Semoga (damai) datang ke Israel dan Palestina, di mana perang merusak kehidupan rakyat mereka. Saya memeluk mereka semua, khususnya komunitas-komunitas Kristen di Gaza dan seluruh Tanah Suci,” kata Fransiskus.
Pemimpin Gereja katolik dan sekaligus kepala Negara Vatikan ini juga memohon agar operasi militer, dengan panen yang mengerikan terhadap korban sipil yang tak bersalah, diakhiri. Dia kemudian menyerukan solusi bagi krisis kemanusiaan dengan membuka akses bantuan kemanusiaan.
Pekan lalu, sebuah badan yang didukung PBB melaporkan bahwa seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa menghadapi kelaparan parah dan ancaman kelaparan meningkat setiap hari.
Vatikan, yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dan Otoritas Palestina, meyakini bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jawaban bagi konflik yang berkepanjangan di sana.
Menurutnya dialog yang gigih di antara para pihak, yang didukung keinginan politik yang kuat dan dukungan komunitas internasional.
Dalam pesan Natal itu, dia juga menyinggung soal perdagangan senjata dan harus terus diselidiki.
“Bagaimana kita bisa membicarakan perdamaian, ketika produksi, penjualan, dan perdagangan senjata terus meningkat?”ujar Fransiskus.
“Ini harus dibicarakan dan ditulis, agar terungkap kepentingan dan keuntungan yang menggerakkan tali boneka perang,” katanya.
Paus juga menyerukan penghentian konflik di berbagai belahan dunia, termasuk Ukraina, Suriah, Yaman, Lebanon, Armenia, dan Azerbaijan, serta membela hak-hak para migran di seluruh dunia.***
Comment