MediaKitaNews – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali membuat kontroversi. Dalam pidatonya di acara donor Komite Kongres Partai Republik Nasional pada Selasa malam (2/4/2025), Trump secara blak-blakan mengolok-olok negara-negara yang belakangan ini mencoba mendekatinya pasca kebijakan tarif impor diberlakukan secara besar-besaran.
“Banyak dari mereka sekarang berusaha mencium p4nt4t saya hanya untuk menegosiasikan ulang tarif,” ucap Trump dalam sebuah Video yang diunggah Instagram @fakta.indo, disambut tawa para pendukungnya.
Trump menegaskan bahwa kebijakan tarif yang ia tetapkan telah “membuat negara-negara lain memohon” agar diberi keringanan.
Diketahui, kebijakan tarif impor terbaru yang diumumkan Trump mempengaruhi lebih dari 90 negara, termasuk Indonesia, yang kini dikenai tarif sebesar 32 persen.
Pernyataan Trump ini sontak menuai reaksi publik setelah potongan videonya diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo pada Kamis (10/4/2025). Dalam waktu singkat, unggahan tersebut menjadi viral dan memancing beragam komentar dari warganet Indonesia.
Sejumlah warganet menanggapi dengan nada kritis terhadap pernyataan Trump dan mendorong pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas.
“Berani kah pak Prabowo meladeni kesombongannya… Ataukah Podo ae 😢😢,” tulis akun @sunnen_wow.
“Ini harusnya jadi motivasi buat negara Indonesia berbenah diri supaya tidak bergantung pada negara lain,” komentar akun @alle_tng.
Sementara itu, akun @adjiekaiizan07 bahkan menyebut langsung Presiden Prabowo Subianto, “Ayo Pak @prabowo jadi berdikari. Lawan tarif impor Amerika. Emas, minyak sawit, uranium.”
Ada juga warganet yang mengkritik kebijakan dalam negeri. “Makanya di sini jangan korupsinya digedein. Andai tuh duit dikelola benar-benar buat kemandirian dan memajukan semua sektor, nggak perlu ngelap jidat Trump punya kebijakan begini,” tulis akun @ruzdy.
“Dari 90 negara, cuma China yang berani melawan, karena memang cuma negaranya yang benar-benar bisa mandiri. Produksi semuanya sendiri, bahkan AS gak mampu begitu,” tambah akun @hanafi.safira.***