Aksi Hari Buruh di Semarang Ricuh, Pria Diduga Intel Polisi Diamankan Mahasiswa

Berita85 Views

MediaKitaNews – Seorang anggota intelijen kepolisian berpangkat Brigadir ditangkap dan sempat disandera oleh mahasiswa saat aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional di Semarang, Kamis (1/5/2025). Aksi tersebut digelar di depan Kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah dan berakhir ricuh.

Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, pria berbaju hitam yang diketahui berada di tengah kerumunan massa dibawa masuk ke dalam area kampus oleh sejumlah mahasiswa.

Saat diinterogasi, ia mengaku sebagai anggota kepolisian. “Yanto, betul saya dari anggota kepolisian. Satuan Intel, Pangkat Brigadir,” ujar pria tersebut dikutip dari Instagram @fakta.indo Jumat (2/5/2025).

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, membenarkan bahwa pria dalam video itu adalah anggota Direktorat Intelijen dan Keamanan Polda Jateng dengan inisial EZ.

Proses negosiasi pembebasannya berlangsung cukup alot, lantaran massa mahasiswa sempat meminta barter dengan rekan mereka yang sebelumnya telah diamankan pihak kepolisian.

Kericuhan pecah dalam aksi tersebut, ditandai dengan pembakaran ban, pelemparan benda ke arah aparat, dan pengerusakan sejumlah fasilitas umum. Polisi mengamankan beberapa peserta aksi, baik dari kelompok mahasiswa maupun kelompok berpakaian serba hitam yang mengaku sebagai bagian dari gerakan anarko.

Kondisi serupa juga terjadi di Jakarta dan Bandung, di mana sejumlah individu berpakaian gelap, mengenakan hoodie dan penutup wajah, diduga menyusup untuk memprovokasi kerusuhan. Mereka bahkan melemparkan molotov ke arah aparat keamanan.

Menanggapi kejadian ini, Direktur Intelkam Polda Jateng, Kombes Pol M Syahdudi, menyatakan bahwa kehadiran personel intel merupakan bagian dari strategi pengamanan untuk mendeteksi potensi tindakan anarkis sejak dini serta mengidentifikasi pihak-pihak yang mencoba menunggangi aksi, termasuk kelompok radikal atau provokator.

Sementara itu, peristiwa penyanderaan anggota polisi ini memicu beragam komentar dari warganet. Akun @nf.mba*****2020 menulis, “Udah dibebaskan langsung kemarin, cuman masih ada mahasiswa yang masih ditahan di Polda/Polrestabes.. Abang Intel sudah dibebaskan kemarin.”

Komentar lainnya menyayangkan aksi unjuk rasa yang berubah menjadi ajang kekerasan. “Demo itu kegiatan menyampaikan pendapat atau protes di muka umum secara massal. Masa sekarang beralih jadi main sandra2an🙌,” tulis akun @psp*****goan.

Sebagian pengguna media sosial juga menyoroti pola berpakaian kelompok yang terlibat kericuhan. “Hampir semua tempat yang demo kemarin pada pake hoodie hitam sama baju hitam, kenapa ya?” tulis akun @fikr*****izi.

Aksi buruh yang seharusnya berjalan damai kini menjadi sorotan, terutama karena keterlibatan pihak-pihak di luar buruh dalam memicu kericuhan. “Kemarin demo di kantor gubernur Semarang para buruh aman saja tidak ada yang bikin onar, tapi pas mahasiswa datang langsung rusuh,” komentar akun @rizkiii*****nnn.***