MediaKitaNews – Acara kelulusan siswa di SMKN 1 Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, menjadi perbincangan hangat publik setelah viral di media sosial.
Sekolah tersebut menjadi sorotan usai menyelenggarakan perayaan kelulusan bergaya pesta lengkap dengan penampilan DJ, yang dinilai tidak sesuai dengan norma pendidikan dan situasi ekonomi masyarakat saat ini.
Peristiwa tersebut mencuat ke publik setelah anggota DPD RI asal Bali, Arya Wedakarna, mengunggah video acara tersebut ke akun media sosialnya pada Rabu (7/5/2025) . Dalam unggahannya, Arya melontarkan kritik keras terhadap kegiatan tersebut.
, “Tunggu AWK sidak ke sekolah yg doyan party….. Bali sedang prihatin sing ada ekonomi mejalan, kok bisa bisanya perpisahan sekolah begini.” tulis Arya dalam unggahan tersebut dikutip dari Instagram @fakta.indo pada Kamis, (8/5/2025).
Arya menilai, pesta kelulusan dengan nuansa hiburan malam tidak menunjukkan empati terhadap kondisi masyarakat Bali yang sedang berjuang memulihkan perekonomian pasca pandemi dan tekanan ekonomi global. Ia juga menyayangkan pihak sekolah yang tidak bijak dalam menyikapi acara perpisahan siswa.
Unggahan tersebut memicu beragam komentar dari warganet yang dibagikan di akun Instagram @fakta.indo. Banyak yang mempertanyakan konsep acara kelulusan yang dinilai terlalu “dewasa” untuk kalangan pelajar.
“Untuk diketahui buat teman2… untuk yang pegang mic itu memang DJ yang diundang sekolah untuk memeriahkan acara kelulusan.. namun karena mungkin konteksnya tidak sesuai dengan pendidikan maka mendapat sorotan publik,” tulis akun @madebudhy_.
“Beneran anak SMA ini? Kok kaya ibu2 anak 3?” tulis akun @yanuarpurba yang salah fokus dengan penampilan sejumlah siswi.
“Aura LC-nya kuat banget,” tambah akun @meristarp, menyinggung gaya berpakaian beberapa peserta acara.
Ada pula komentar yang menyindir kebijakan lembaga pendidikan nasional, serta kondisi pendidikan secara umum di Indonesia:
“Kayak mana mau ngalahkan China dari segi teknologi, muridnya aja jago dugem,” ujar akun @info.perawang.
“Ini mungkin yang dimauin KPAI dan DPR yang kemarin menolak anak-anak yang hobi tawuran dididik di barak militer… lanjutkan Pak Dedi,” tulis akun @soim_akeda.***