MediaKitaNews.com – Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pendidikan di NTT, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengeluarkan sebuah kebijakan yang mewajibkan Siswa siswi SMA masuk sekolah mulai pukul 05.00 Wita.
Sontak kebijakan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat tersebut mendapat beragam respon dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Koordinator Jejaring Indonesia, Honing Sanny.
Tidak tanggung-tanggung, Honing Sanny menyurati Presiden RI Joko Widodo yang isinya adalah meminta presiden Jokowi agar Memerintahkan kepada Gub NTT selaku perwakilan pemerintahan Pusat di daerah untuk menghentikan program proses belajar mengajar yg dimulai jam 05.00 Wita untuk dikembalikan ke waktu yg berlaku umum selama ini di seluruh Indonesia yakni jam 07.00 Wita. Terkait peningkatan kualitas pendidikan di NTT dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan secara keseluruhan termasuk kualitas pengajar serta meningkatan fasilitas sekolah.
Selain itu, Jokowi juga diminta untuk memerintahkan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI untuk segera turun ke Kupang dan melihat langsung keadaan yg terjadi serta memastikan bahwa program ini tidak dilanjutkan.
Alasan Honing Sanny tidak setuju dengan kebijakan Gubernur NTT tersebut adalah bahwa perubahan jadwal sekolah juga berdampak kepada perubahan semua pola kehidupan.
1. Memajukan jadwal sekolah pada pukul 05.00 pagi adalah keputusan yang terburu-buru, tidak masuk akal, belum pernah terjadi selama sejarah pendidikan baik di Indonesia maupun di dunia.
2. Perubahan jadwal sekolah juga berdampak kepada perubahan semua pola kehidupan termasuk jadwal siswa-siswa bangun tidur.
3. Para guru harus lebih cepat meninggalkan rumah.
4. Keamanan dalam perjalanan karena sebelum jam 05.00 sudah harus meninggalkan rumah sementara kendaraan umum sebagai moda transportasi belum beroperasi.
5. Kendaraan umum sebagai moda transportasi belum beroperasi sehingga menyebabkan peningkatan biaya transport.
6. Para orang tua juga sangat kuatir dengan keamanan dan keselamatan anak-anak mereka karena harus meninggalkan rumah dalam situasi masih gelap terutama bagi anak-anak gadis mereka.***
Comment