MediaKitaNews – Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) secara resmi meminta kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) agar leg kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Timnas Indonesia dan Bahrain dilangsungkan di tempat netral. Permintaan tersebut didasarkan pada kekhawatiran terkait faktor keamanan setelah insiden yang terjadi pada matchday ketiga, di mana pertandingan berakhir imbang 2-2.
Dalam pertandingan tersebut, Indonesia hampir meraih kemenangan, namun gol penyeimbang Bahrain tercipta di menit-menit akhir. Kontroversi pun muncul karena tambahan waktu yang diberikan oleh ofisial ternyata dilampaui oleh wasit, dengan gol penyeimbang terjadi pada menit ke-90+9, tepat sebelum peluit akhir dibunyikan. Situasi ini memicu reaksi keras dari publik Indonesia, termasuk serangan siber terhadap akun media sosial BFA serta perubahan nama lokasi di Bahrain pada Google Maps.
Dikutip dari Intagram @tirtoid, Kamis (17/10/2024) kekhawatiran Bahrain terhadap keselamatan tim mereka, terutama menjelang pertandingan leg kedua yang dijadwalkan pada Maret 2025 di Jakarta, membuat mereka mengajukan permintaan kepada AFC agar laga dipindahkan ke tempat netral. Mereka khawatir akan keselamatan Mohamed Marhoon dan rekan-rekannya saat bertanding di Indonesia.
Menanggapi permintaan tersebut, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan keberatannya. PSSI menegaskan bahwa Indonesia telah menjalani leg pertama di Riffa, Bahrain, sesuai regulasi. Oleh karena itu, mereka berharap Bahrain juga mematuhi aturan yang sama dengan bermain di Indonesia untuk menjaga keadilan kompetisi.
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, memastikan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah yang baik, menjamin keamanan dan kenyamanan bagi tim dan ofisial Bahrain selama pertandingan tandang di Jakarta pada Maret 2025 mendatang.***
Comment