MediaKitaNews – Seorang siswi SMA swasta di Sidoarjo, berinisial IV (16), mengambil langkah tegas dengan melaporkan ayah kandungnya ke Polda Jawa Timur. IV merasa kesal setelah selama 10 tahun ditelantarkan tanpa mendapatkan nafkah.
IV yang tinggal di Desa Beciro Ngingor, Sukodono, Sidoarjo, bersama ibunya, harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, sang ayah tinggal di Yogyakarta dan jarang memberikan perhatian, apalagi dukungan finansial. Untuk membantu perekonomian keluarganya, IV bekerja dengan membuat dan menjual gorengan di sekolah.
“Sejak tahun 2015, saya tidak pernah menerima nafkah dari ayah. Saat meminta melalui chat WhatsApp untuk biaya sekolah, saya jarang mendapatkan respons yang baik,” ungkap IV dikutip dari Instagram @nyinyir_update_official, Jumat (7/2/2025).
Baca Juga : Heboh! Siswi SMA di Cianjur Jalani Tes Kehamilan
Salah satu momen yang membuat IV semakin kecewa adalah ketika ia meminta uang sebesar Rp500 ribu untuk memperbaiki HP pada Desember 2024. Alih-alih mendapatkan bantuan, ia justru menerima pesan yang menyakitkan dari ayahnya.
“Kamu jangan selalu merepotkan orang tua, seorang anak harus mandiri dan membanggakan orang tua,” ujar IV menirukan pesan dari ayahnya.
Meski demikian, IV tetap berusaha mandiri dengan membantu ibunya. Setiap malam, ia menyiapkan adonan gorengan, lalu bangun lebih awal di pagi hari untuk menggoreng dan membawa jualannya ke sekolah. Dengan cara ini, IV memperoleh uang saku sendiri tanpa harus mengandalkan ayahnya.
Perasaan kecewa yang terus terpendam akhirnya membuat IV memutuskan untuk mengambil jalur hukum.
“Saya tahu melaporkan ke polisi bukan hal yang mudah, tapi saya harus memperjuangkan hak saya sebagai anak. Saya hanya meminta nafkah yang wajar untuk kebutuhan hidup yang selama ini tidak pernah diberikan,” tegas IV.***
