DANAU KELIMUTU memang sudah tidak asing lagi terdengar di telinga, danau kawah tiga warna yang terletak di puncak gunung berapi Kelimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, membuat para traveler jatuh cinta. Traveler betul-betul dibuai rasa cinta akan keindahan alam di bumi Pancasila itu ketika sudah berada di puncak.
Pagi itu sekitar pukul 09.00 Wita, tim Media Kita berkesempatan mengunjungi danau vulkanis itu untuk memotret eksotisnya keindahan alam ini. Ketika berada di area parkiran menuju ke puncaknya, sudah tersedia ratusan anak tangga untuk ditaklukan. Meski demikian, para wisatawan mancanegara maupun domestik terus berbondong-bondong datang menembus pagi yang dingin.
Tim Media Kita sempat berbincang-bincang bersama solo traveler, Endah Ayu sapaan akrabnya, gadis berparas cantik asal Banjarmasin – Kalimantan. Tim Media Kita berkesempatan memotret wanita berdarah Banjarmasin itu berlatar danau Kelimutu saat sudah berada di puncak.
Endah jatuh cinta terhadap eksotiknya Kelimutu, sebab mimpinya sudah menjadi kenyataan, raut wajahnya tampak ceria dan bersemangat, ternyata dibalik semua ada cerita kelam menarik yang masih saja tersimpan didalam memori si traveler ini.
Wanita yang kini berkarier sebagai banker di Banjarmasin itu mengisahkan, ia mengenal keberadaan danau ini bermula dari gambar yang terpajang di uang kertas pecahan Rp.5000. Uang tersebut diberikan ibunya sebagai uang jajan saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Kala itu, Endah sempat bercanda bahwa suatu saat nanti ia akan mengunjungi pesona danau Kelimutu yang terpajang di uang kertas cetakan tahun 1992 yang sementara dipegangnya. Alhasil, belum lama ini, mimpi Endah menjadi kenyataan, meski perjalannya harus dimulai dari Kalimantan, namun tidak ada alasan untuk mengunjungi salah satu eksotisnya NTT ini, sejatinya sebagai seorang backpacker.
Flight dari Banjarmasin – Surabaya – Denpasar hingga landing di Labuan Bajo. Endah memilih melakukan jalan darat dari Labuan Bajo ke Ende menggunakan bus travel trans Flores. Sehari setelah tiba di kota Ende, saatnya ia mengunjugi Danau Kelimutu, Endah menyewa sepeda motor milik penjaga hotel yang ia nginap, bermodal menggunakan GPS untuk menampilkan petunjuk arah dan informasi lalulintas secara real-time, Endah berhasil menemukan rute terbaik ke tempat tujuan yang dimpikan.
Setibanya di area parikiran Kelimutu, meski harus berjalan kaki sekitar 2 kilometer, menapaki ratusan anak tangga dan jalan setapak yang menanjak, membuat Endah bukan hal baru di mata seorang backpacker, sebab ia sudah berulangkali melintasi topografi wilayah yang cukup berat di daerah lain di Indonesia.
Singkat cerita, yah memang lelah dalam perjalanan ke puncak, namun bagi Endah semua lelah kecapean dari Kalimantan sudah terbayar lunas dengan rasa bangga yang tersaji sejauh mata memandang ketika berada di puncak gunung berketinggian 1.639 mdpl itu, baginya, Kelimutu bagaikan surga yang tak terlupakan. Sungguh menakjubkan!, pesona alam Indonesia dari bumi Pancasila itu. #AyoKeEnde #AyoKeNTT *(Jhota_Media Kita/Editor: Leader Ismail).
Comment