Berita

YouTuber Jajago Keliling Indonesia Dipalak di Ratenggaro, Mengaku Tak Akan Kembali Lagi

143
×

YouTuber Jajago Keliling Indonesia Dipalak di Ratenggaro, Mengaku Tak Akan Kembali Lagi

Share this article
YouTuber Jajago Keliling Indonesia saat di Kampung Adat Ratenggaro, Sumba Barat Daya / Tangkapan Layar YouTube @JAJAGO.KELILING.INDONESIA

MediaKitaNews – Alih-alih menunjukkan keramahan demi mendukung sektor pariwisata, sejumlah warga di kawasan wisata Kampung Adat Ratenggaro, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, justru memicu sorotan negatif akibat aksi yang dinilai tidak bersahabat terhadap pengunjung.

Peristiwa ini dialami langsung oleh kanal YouTube Jajago Keliling Indonesia, yang membagikan pengalaman tak mengenakkan mereka melalui unggahan di media sosial, khususnya YouTube Short Sabtu, (19/52025).

Example 300x600

Dalam unggahan tersebut, tim Jajago mengaku mengalami pemalakan oleh sekelompok warga saat hendak mengunjungi lokasi wisata tersebut.

Mobil yang mereka gunakan dihadang dan dipaksa memberikan sejumlah uang, dengan berbagai dalih seperti biaya parkir, izin menggunakan drone, hingga sumbangan sukarela untuk berfoto.

Yang mengejutkan, salah satu individu yang meminta uang bahkan diduga sebagai tokoh adat setempat. Dalam video yang dibagikan, terlihat Jajago memberikan uang senilai Rp50.000, padahal sebelumnya disebutkan bahwa nominal yang diminta hanya Rp20.000.

“Bukannya tadi bilang Rp20 ribu?” tanya salah satu dari tim Jajago. Namun mereka mendapat jawaban singkat dan tegas, “Tidak, Rp50 ribu!”

Belakangan diketahui bahwa oknum yang meminta uang tersebut bukanlah petugas resmi dari kawasan wisata, melainkan warga yang memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi. Hal ini membuat tim Jajago merasa kecewa dan bahkan menyebut kejadian tersebut sebagai bentuk pemalakan.

“Awalnya kami kasih uang ke anak-anak kecil, Rp5 ribuan. Eh, tiba-tiba satu kampung datang. Mobil kami sampai tidak bisa lewat. Dikasih terus sampai dompet kosong,” tulis mereka di akun resmi Jajago Keliling Indonesia.

Atas insiden ini, Jajago menyatakan kecewa dan kapok untuk kembali ke Kampung Adat Ratenggaro. Mereka mengaku hanya akan menjadikannya sebagai pengalaman sekali seumur hidup.

“Cukup sekali saja ke tempat ini. Kapok!” tegas mereka.

Perilaku seperti ini tentu sangat disayangkan. Kawasan wisata seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siapa pun yang datang, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Ketidakteraturan dan aksi yang merugikan pengunjung hanya akan memberikan citra buruk terhadap destinasi yang seharusnya berpotensi besar mendongkrak ekonomi daerah.

Pemerintah daerah, dalam hal ini yang dipimpin oleh Bupati Ratu Ngadu Bonu Wulla, diharapkan segera mengambil langkah tegas untuk menertibkan pengelolaan wisata dan memberikan edukasi kepada warga sekitar mengenai pentingnya pelayanan yang baik terhadap wisatawan.

Jika tidak segera dibenahi, kejadian seperti ini bukan hanya akan mencoreng nama baik daerah, tapi juga berpotensi menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung ke wilayah tersebut.***

Example 300250
Example 120x600