Berita

Wali Murid Penuntut Guru di Demak Meminta Maaf Usai Dihujat Publik

342
×

Wali Murid Penuntut Guru di Demak Meminta Maaf Usai Dihujat Publik

Share this article
Siti Mualimah bersama suami / tangkapan laayr Instagram @fakta.indo

MediaKitaNews – Siti Mualimah (37), wali murid di Demak yang sebelumnya menuntut guru Madrasah Diniyah (Madin) Ahmad Zuhdi sebesar Rp 25 juta, akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. Siti mengaku trauma dan tertekan akibat derasnya hujatan publik yang ia terima setelah kasus ini menjadi viral.

Kasus ini bermula dari insiden yang melibatkan Ahmad Zuhdi (63), seorang guru Madin. Zuhdi diketahui menampar seorang murid sebagai bentuk teguran karena dilempar sandal saat mengajar. Tindakan tersebut kemudian dilaporkan oleh Siti Mualimah ke pihak sekolah dan kepolisian.

Example 300x600

Laporan ini berbuntut panjang, dengan Siti Mualimah menuntut denda sebesar Rp 25 juta. Mediasi kemudian mencapai kesepakatan damai dengan nominal Rp 12,5 juta. Kesepakatan ini membuat Ahmad Zuhdi, yang hanya bergaji Rp 450 ribu setiap empat bulan, terpaksa harus menjual motor dan meminjam uang untuk memenuhi tuntutan tersebut.

Situasi sulit yang dialami Ahmad Zuhdi dengan cepat memicu simpati dari berbagai kalangan masyarakat. Bantuan pun berdatangan, termasuk dari tokoh agama Gus Miftah. Gus Miftah tidak hanya membayarkan denda yang harus ditanggung Zuhdi, tetapi juga membelikan motor baru dan berencana akan memberangkatkan guru tersebut untuk ibadah umrah.

Di tengah sorotan publik, terungkap bahwa Siti Mualimah adalah mantan calon legislatif (caleg) DPRD Demak dari Dapil 3 yang gagal dalam Pileg 2024, dengan perolehan hanya 36 suara.

Permintaan maaf Siti Mualimah ini langsung memicu beragam komentar dari warganet, terutama di platform Instagram @fakta.indo. Banyak yang mempertanyakan motif di balik permohonan maaf tersebut, mengingat hal ini disampaikan setelah kasusnya menjadi perhatian luas.

“Kl dah viral baru minta maaf, kemaren² kemana bu,” tulis akun @astty.zahid, menyiratkan keraguan atas ketulusan permintaan maaf.

Senada, akun @rifeldopraguna berkomentar, “klu ga viral, apa mau minta maaf begini? 😂 apalagi si paling merasa punya power tuh . tau bener lawannya org kecil dan ga berada.”

Beberapa warganet secara gamblang menyebut bahwa permintaan maaf Siti Mualimah lebih didasari rasa malu akibat hujatan publik. “Minta maaf bukan dari Hati, tapi karena Malu oleh Publik,” ungkap @yusup_drive7.

Namun, ada pula warganet yang mengambil hikmah dari kejadian ini, melihat bagaimana kesulitan yang dialami Pak Zuhdi justru berujung pada kebaikan. “Dia Meminta Maaf Karena Malu Di Hujat. Tapi Terima Kasih Lho Bu, Berkat Gugatan Denda Yang Ibu Buat, Alhamdulillah Pak Guru Diangkat Derajatnya Oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala Dengan Mengirimkan Rejeki Dari Berbagai Penjuru,” tulis @njankjavani.

Kritik pedas juga datang dari akun @azizah.hanum_lpw yang menyatakan, “urasa dia meminta maaf bukan karena menyesali perbuatannya tapi karena MALU , maafkan saja pak guru tapi laporkan balik atas dasar pemerasan. Apalagi dia adalah seorang anggota partai Perindo yg hrusnya bisa jadi contoh yg baik buat siapapun tapi malah sebaliknya . miris 🤙”.

Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang dampak media sosial dan bagaimana simpati publik dapat berpihak pada kebenaran dan keadilan, terutama bagi mereka yang kurang beruntung.***

Example 300250
Example 120x600