Berita

Tragis, Pegawai Koperasi dan Warga Takari Tewas Terseret Banjir Sungai Hueknutu

665
×

Tragis, Pegawai Koperasi dan Warga Takari Tewas Terseret Banjir Sungai Hueknutu

Share this article
Tragis, Pegawai Koperasi dan Warga Takari Tewas Terseret Banjir Sungai Hueknutu / Foto Humas Polres Kupang

MediaKitaNews – Dua warga menjadi korban banjir bandang usai terseret arus deras Sungai Hueknutu, Desa Hueknutu, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Korban diketahui adalah Godlief Babnesi (48), warga Dusun Upbatan, dan Melany Amelia Nenobesi (23), pegawai koperasi PNM Takari yang berdomisili di Kota Kupang.

Insiden tragis itu terjadi Rabu malam (7/5/2025), sekitar pukul 19.00 WITA, ketika hujan deras mengguyur wilayah tersebut dan menyebabkan sungai meluap. Kapolsek Takari, Ipda Fardan Adi Nugroho, membenarkan peristiwa tersebut dan menyatakan bahwa kedua korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Example 300x600

Menurut penuturan polisi, peristiwa bermula ketika Melany datang ke rumah Godlief untuk melakukan penagihan kredit. Meski telah diperingatkan oleh istri Godlief untuk tidak menyeberangi sungai karena air tengah meluap, Melany tetap memilih kembali ke kantor.

Godlief, bersama tiga pemuda lainnya yaitu Jitro Babnesi (16), Sosten Bani (18), dan Nitanel Lete (17)  berinisiatif membantu Melany menyeberang. Ketiga pemuda berhasil lebih dulu mencapai seberang. Namun nahas, saat Godlief dan Melany menyusul, mereka terseret derasnya arus sungai sebelum sempat tiba di tepi.

Mendapat laporan dari para saksi, warga dan pihak Polsek Takari bergerak cepat melakukan pencarian dengan bantuan tenaga medis dari Puskesmas Huebunif. Sekitar pukul 21.30 WITA, jasad Godlief ditemukan sekitar satu kilometer dari titik hanyut. Sementara jasad Melany ditemukan keesokan paginya, Kamis (8/5/2025), pukul 05.00 WITA, di aliran sungai Dusun Tuapisa kurang lebih 10 kilometer dari lokasi awal.

Pemeriksaan medis memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada kedua korban. Pihak keluarga menyatakan ikhlas menerima peristiwa ini sebagai musibah dan menolak dilakukannya otopsi. Jenazah Melany kemudian dibawa ke Kota Kupang untuk dimakamkan.

Sungai Hueknutu yang menelan nyawa dua orang ini memiliki lebar sekitar 30 meter, dengan tinggi air saat kejadian diperkirakan mencapai 1 hingga 1,5 meter. Jarak dari rumah Godlief ke sungai sekitar 500 meter.

Kejadian ini menambah daftar panjang korban bencana hidrometeorologi di wilayah NTT yang rentan terhadap banjir bandang. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap potensi bencana, terutama saat aktivitas harus melewati aliran sungai yang meluap.*** (tribratanewskupang.com)

Example 300250
Example 120x600