Timnas Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Saatnya Ukir Sejarah Baru!

Berita, OLAHRAGA85 Views

MediaKitaNews – Berdasarkan data statistik dari 11v11, Timnas Indonesia telah mengalami 15 kekalahan dari Timnas Australia dalam total 20 pertemuan sejak 17 November 1967.

Dalam sejarah pertemuan kedua tim, Indonesia hanya mampu meraih satu kemenangan yang terjadi 44 tahun silam, tepatnya pada 30 Agustus 1981 di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, dalam ajang kualifikasi Piala Dunia 1982. Saat itu, gol telat dari Herry Risdianto memastikan kemenangan 1-0 bagi Garuda atas Socceroos.

Namun, setelah kemenangan bersejarah tersebut, Indonesia tak pernah lagi meraih hasil maksimal dalam 10 pertemuan berikutnya melawan Australia. Dari laga-laga itu, Garuda hanya mampu mencatat dua hasil imbang, sementara delapan lainnya berakhir dengan kekalahan.

Kabar baiknya, salah satu hasil imbang tersebut terjadi dalam pertemuan terbaru kedua tim di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, dalam laga kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C pada 10 September 2024. Dalam laga itu, Indonesia yang masih ditangani Shin Tae-yong serta Australia di bawah asuhan Graham Arnold bermain imbang tanpa gol.

Sebelum hasil positif tersebut, Indonesia mengalami kekalahan telak 0-4 dari Australia dalam babak 16 besar Piala Asia 2023 di Qatar. Hal ini menunjukkan bahwa dalam satu tahun terakhir, performa Garuda mengalami peningkatan yang cukup signifikan, tidak hanya dalam permainan tetapi juga dalam peringkat FIFA.

Pada awal 2024, Indonesia berada di peringkat 146 FIFA sebelum akhirnya melonjak ke peringkat 129 setelah berhasil menahan Australia dan sebelumnya juga menahan Arab Saudi 1-1 di Jeddah. Namun, posisi ini sempat turun ke peringkat 130 akibat hasil kurang memuaskan melawan Bahrain (2-2) dan China (1-2) pada Oktober.

Kendati demikian, kemenangan 2-0 atas Arab Saudi di SUGBK pada bulan berikutnya kembali mendongkrak posisi Indonesia ke peringkat 127. Sayangnya, kegagalan di ASEAN Cup 2024 dengan skuad U-22 membuat peringkat Indonesia turun lagi ke posisi 129 di akhir tahun.

Dengan melihat perkembangan terkini serta pertemuan terakhir kedua tim, peluang Indonesia untuk meraih kemenangan keduanya melawan Australia semakin terbuka. Pertandingan lanjutan Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Sepak Bola Sydney pada Kamis pukul 16.10 WIB menjadi kesempatan emas bagi skuad Garuda.

“Saya rasa tim sudah siap. Mereka memahami apa yang kami harapkan, jadi kami tidak sabar untuk menjalani laga ini,” ujar pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dalam sesi jumpa pers jelang pertandingan dikutip dari Antara.

Skuad dan Formasi

Di bawah asuhan Kluivert, pemanggilan pemain periode pertamanya tidak mengalami perubahan besar. Dari 30 nama yang dipilih, mayoritas adalah pemain yang sebelumnya menjadi bagian dari skuad Shin Tae-yong. Satu wajah baru dari Liga 1 Indonesia adalah Septian Bagaskara, yang dipanggil berkat performa impresifnya bersama Dewa United dengan torehan tujuh gol.

Selain Septian, ada empat debutan lainnya di timnas, yakni Ole Romeny (Oxford United), Dean James (Go Ahead Eagles), Joey Pelupessy (Lommel), dan Emil Audero (Palermo).

Di sisi lain, pelatih Australia, Tony Popovic, juga memanggil empat wajah baru dalam skuadnya yang berjumlah 26 pemain. Mereka adalah Nectarios Triantis (Hibernian FC), Kai Trewin (Melbourne City), Alex Grant (Sydney FC), dan Ryan Teague (Melbourne City). Selain itu, beberapa pemain lama seperti Jason Davidson, Adam Taggart, Marco Tilio, Daniel Arzani, Fran Karacic, dan Tom Glover kembali dipanggil setelah cukup lama absen dari tim nasional.

Mengenai formasi, masih menjadi tanda tanya apakah Kluivert akan tetap menggunakan sistem tiga bek tengah seperti pendahulunya atau beralih ke formasi 4-3-3 yang lebih disukainya. Mengingat waktu persiapan yang terbatas, perubahan drastis tampaknya sulit dilakukan.

Jika tetap menggunakan skema tiga bek, Kluivert bisa memilih formasi 3-4-1-2 dengan Maarten Paes di bawah mistar gawang, serta trio Jay Idzes, Mees Hilgers, dan Rizky Ridho di lini pertahanan. Dua bek sayap yang aktif menyerang dan bertahan bisa diisi oleh Kevin Diks di kanan dan Calvin Verdonk di kiri.

Sektor tengah kemungkinan akan ditempati Thom Haye dan Joey Pelupessy, sementara Marselino Ferdinan dapat diberi kebebasan berkreasi sebagai gelandang serang. Di lini depan, duet Ole Romeny dan Septian Bagaskara berpotensi menjadi pilihan utama.

“Mengubah banyak hal dalam waktu singkat sangat sulit. Namun, tentu saja ada beberapa perubahan yang tidak bisa saya ungkapkan saat ini,” kata Kluivert.

Perebutan Tiket ke Piala Dunia 2026

Dengan Australia dan Indonesia yang masing-masing berada di peringkat dua dan tiga Grup C dengan tujuh serta enam poin, laga ini menjadi sangat krusial. Pemenang akan mengamankan posisi kedua dan memperbesar peluang lolos langsung ke putaran berikutnya.

Pada hari yang sama, Jepang, yang berada di puncak klasemen, berpeluang memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 jika mengalahkan Bahrain di Stadion Saitama. Sementara itu, Arab Saudi juga akan berusaha meraih poin penuh saat menjamu China di Stadion Al-Awwal Park pada Jumat (21/3) dini hari WIB.

Dengan semua persaingan ketat di Grup C, Timnas Indonesia harus memanfaatkan momentum ini sebaik-baiknya. Kemenangan di Sydney bisa menjadi kunci untuk membuka peluang Garuda terbang ke Piala Dunia 2026.***