Berita

Skandal Pelecehan di Sodalitium Christianae Vitae: Paus Fransiskus Pecat Uskup dan Pastor

441
×

Skandal Pelecehan di Sodalitium Christianae Vitae: Paus Fransiskus Pecat Uskup dan Pastor

Share this article
Pemimpin Umat katolik Dunia Paus Fransiskus / tangkapan layar Id @vatikancity

MediaKitaNews – Paus Fransiskus melakukan kunjungan bersejarah ke Indonesia pada 3 hingga 6 September 2024. Dalam lawatannya, ia memimpin misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang dihadiri oleh ribuan umat Katolik dari seluruh penjuru negeri. Kunjungan ini menjadi momen berharga bagi umat Katolik Indonesia yang telah lama menantikan kedatangan pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut.

Setelah kembali dari rangkaian kunjungannya di Asia Pasifik, pada Rabu (25/9/2024), Paus Fransiskus mengambil langkah tegas dengan memecat sepuluh orang dari gerakan Katolik Sodalitium Christianae Vitae (SCV) di Peru. Keputusan ini mencakup pemecatan seorang uskup, beberapa pastor, dan sejumlah umat awam yang terlibat dalam berbagai pelanggaran serius.

Example 300x600

Skandal di Sodalitium Christianae Vitae

Langkah pemecatan ini merupakan tindak lanjut dari penyelidikan mendalam yang dilakukan oleh Vatikan, yang mengungkap berbagai penyalahgunaan kekuasaan dan tindakan pelecehan dalam organisasi tersebut. SCV, yang didirikan pada tahun 1971 oleh Luis Figari di Peru, awalnya berupaya menjadi gerakan religius yang kuat di Amerika Selatan dan Amerika Serikat. Namun, sejak awal 2000-an, organisasi ini mulai diterpa skandal besar, termasuk laporan mengenai pelecehan seksual, kekerasan fisik, serta manipulasi psikologis.

Figari, pendiri SCV, sebelumnya telah diusir oleh Paus Fransiskus pada Agustus lalu setelah muncul tuduhan serius mengenai tindakan pelecehan terhadap anggota baru. Ia dikenal menciptakan lingkungan tertutup dengan kontrol ketat, yang menyerupai praktik sekte.

Temuan Penyelidikan Vatikan

Investigasi terbaru yang dipimpin oleh Uskup Agung Malta, Charles Scicluna, dan Monsinyur Jordi Bertomeu, mengungkap bahwa pelanggaran di SCV tidak hanya dilakukan oleh Figari, tetapi juga melibatkan pemuka agama lainnya. Sejumlah pastor dan anggota gereja dilaporkan telah meretas komunikasi pribadi korban dan berupaya menutup-nutupi kejahatan mereka.

Salah satu tokoh yang diberhentikan adalah Uskup Agung Jose Antonio Eguren, yang sebelumnya mengundurkan diri sebagai Uskup Piura pada April 2024. Eguren juga diketahui pernah menggugat dua jurnalis, Pedro Salinas dan Paola Ugaz, yang mengungkap kasus pelecehan dalam SCV melalui buku mereka berjudul Setengah Biksu, Setengah Prajurit.

Selain itu, Eguren juga diduga terlibat dalam kasus penggusuran paksa petani di tanah keuskupannya untuk kepentingan pengembang properti.

Sikap Tegas Vatikan

Vatikan menegaskan bahwa kejahatan yang dilakukan dalam SCV, termasuk penyalahgunaan ekonomi dan pelecehan spiritual, melanggar tidak hanya hukum gereja, tetapi juga prinsip-prinsip kemanusiaan mendasar. Paus Fransiskus menyatakan bahwa Gereja tidak akan menoleransi penyalahgunaan kekuasaan dalam bentuk apa pun dan akan terus mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat.

Keputusan ini menunjukkan komitmen Vatikan dalam membersihkan institusi gereja dari berbagai bentuk pelanggaran, sekaligus menegaskan posisi Paus Fransiskus dalam melindungi korban dari berbagai bentuk ketidakadilan di dalam tubuh Gereja Katolik.***

Example 300250
Example 120x600