MediaKitaNews – Sebuah insiden di ruas tol Jakarta menjadi sorotan publik setelah seorang pengemudi diberhentikan oleh petugas polisi yang mempermasalahkan Surat Izin Mengemudi (SIM) miliknya karena bukan SIM Jakarta. Padahal, pengemudi merasa tidak melakukan pelanggaran lalu lintas.
Dalam video yang beredar luas, petugas polisi tersebut terdengar meminta SIM pengemudi. Setelah SIM diberikan, polisi tersebut justru keberatan.
“Maksud saya SIM Jakarta, SIM A,” ujar polisi itu, menimbulkan kebingungan dan kemarahan di kalangan warganet.
Insiden ini sontak memicu perdebatan luas di masyarakat karena secara aturan, Surat Izin Mengemudi (SIM) berlaku secara nasional dan tidak terikat pada domisili penerbitnya, serupa dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Menanggapi kejadian ini, Kepala Induk PJR Cipularang, Kompol Joko Prihantono, dengan tegas membantah tindakan oknum polisi tersebut.
“Oknum itu enggak benar, namanya SIM itu berlaku di seluruh Indonesia, artinya misalkan ada orang Papua bikin SIM di Papua terus dipakai di Jakarta pasti bisa. Enggak mungkin enggak bisa. Masa ditanya SIM Jakarta, SIM itu kan sudah Nasional,” tegas Kompol Joko, Jumat (18/7/2025) dikutip dari Instagram @fakta.indo.
Aksi virak tersebut mendapat berbagai reaksi dari warganet membanjiri media sosial, mengecam tindakan oknum polisi tersebut:
“Kebangetan sih kalo gak di pecat polisi model begini,” tulis akun @nokidrums.
“Bukannya SIM Indonesia juga bisa di pake di asean?” tanya akun @aris_otexs, menunjukkan pemahaman publik tentang legalitas SIM.
“SIM itu berlaku seluruh Indonesia, kalo nyari duit itu yg halal pak,” komentar pedas dari @loker_padang_update.
“SIM Makassar saya aja uda dipake bawa mobil di New Zealand, Australia, dan berbagai negara Uni Eropa. Masak tiba2 ga bs dipake di Jakarta,” ungkap akun @danielchtarigan, membandingkan pengalaman pribadi dengan insiden ini.***
