MediaKitaNews – Seorang perempuan bernama Sariyanti Silla (38) ditemukan meninggal dunia di kawasan wisata Bukit Fatubraon, Kelurahan Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Jumat (21/11/2025) malam. Jenazah ditemukan sekitar pukul 23.45 Wita dalam posisi tertengkurap di atas batu, dengan bagian kepala terjepit celah bebatuan.
Pergi Tanpa Pesan, Motor Teridentifikasi di Media Sosial
Melansir tribratanewskupang.com, Sabtu (22/11/2025) peristiwa ini berawal saat korban terlihat masih beraktivitas di rumahnya di Desa Oenoni 1 pada Kamis pagi. Ia sempat mandi dan meminum teh sebelum pergi sekitar pukul 08.00 Wita menggunakan sepeda motor Honda Beat DH 2854 HZ, tanpa memberitahu ayahnya, Soleman Silla.
Korban tidak pulang hingga sore hari. Telepon selulernya tidak aktif, membuat keluarga mulai panik dan melakukan pencarian yang belum membuahkan hasil.
Keesokan harinya, keluarga menemukan unggahan di media sosial yang memperlihatkan sepeda motor mirip milik korban terparkir di Bukit Fatubraon. Keluarga mengonfirmasi informasi tersebut kepada seorang warga setempat, Yumaden Octovianus Bureni, kemudian mendatangi lokasi.
Ditemukan Ayahnya di Dasar Jurang
Sesampainya di lokasi sekitar pukul 20.55 Wita, motor korban ditemukan berada di bawah pohon beringin. Warga dan keluarga kemudian menyusuri area tebing untuk mencari keberadaan korban. Setelah hampir tiga jam pencarian, korban ditemukan sudah tidak bernyawa oleh ayahnya sendiri di dasar jurang.
Temuan itu dilaporkan kepada Bhabinkamtibmas Kelurahan Buraen, Aipda Kaleb M. Tano, kemudian diteruskan ke Polsek Amarasi. Sekitar pukul 01.00 Wita, Kapolsek Amarasi Iptu Basilio Pareira, tiba bersama personel SPKT untuk mengamankan lokasi, disusul tim Inafis Polres Kupang yang datang sekitar pukul 02.20 Wita untuk melakukan identifikasi.
Tidak Ada Tanda Kekerasan
Jenazah dievakuasi pukul 02.50 Wita dan dibawa ke Puskesmas Buraen. Pemeriksaan medis menunjukkan tidak ada tanda kekerasan. Luka pada wajah, kepala, patah kaki kiri, dan lecet pada betis kanan diduga akibat benturan saat jatuh dari ketinggian tebing yang diperkirakan mencapai 70 meter.
Barang yang diamankan antara lain motor Honda Beat, pakaian korban, kunci kontak, serta switer berwarna merah.
Keluarga Menolak Autopsi
Ayah korban mengungkapkan bahwa Sariyanti memiliki gangguan pendengaran sejak kuliah dan dikenal pendiam. Namun keluarga tidak mengetahui apakah korban mengalami persoalan tertentu sebelum kejadian. Mereka juga menegaskan korban tidak memiliki riwayat penyakit jantung maupun hipertensi.
Keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak autopsi, sehingga dibuat berita acara penolakan sesuai prosedur.
Proses penanganan kepolisian berakhir sekitar pukul 03.50 Wita dan berlangsung dalam kondisi aman.***















