MediaKitaNews – Kepolisian menyimpulkan bahwa kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (39), merupakan kasus bunuh diri dan tidak melibatkan pihak lain. Arya ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025, dalam kondisi wajah dan kepala dililit lakban.
Kesimpulan ini disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers pada Selasa (29/7/2025).
“Berdasarkan hasil olah TKP, keterangan 24 saksi, barang bukti yang diamankan, serta analisis digital dan forensik, kematian Arya tidak melibatkan orang lain,” ujar Wira dikutip dari Instagram @fakta.indo, Kamis (31/7/2025).
Polisi mengungkap bahwa Arya pernah mengirim email ke lembaga bantuan psikologis pada tahun 2013 dan 2021. Isi korespondensi tersebut menunjukkan adanya tekanan emosional berat dan keinginan kuat untuk mengakhiri hidup. Psikolog forensik yang dilibatkan dalam penyelidikan juga menyatakan bahwa Arya menunjukkan tanda-tanda depresi dan kesulitan dalam menyalurkan emosi negatif.
Selain itu, sejumlah temuan di tempat kejadian memperkuat dugaan bahwa Arya melakukan tindakan tersebut secara mandiri. Polisi menyebut tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dari pihak lain. Tangan Arya tidak terikat, pintu kamar terkunci dari dalam, plafon tidak rusak, dan gerbang indekos menggunakan sistem akses elektronik.
Barang bukti yang disita dari lokasi kejadian meliputi laptop, ponsel, rekaman DVR CCTV, kartu akses, pakaian, buku, serta sejumlah barang pribadi lainnya seperti k0ndom dan pelumas.***
