MediaKitaNews – Insiden memilukan terjadi di Desa Soba, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, pada Senin (13/1/2025) sore. Perselisihan rumah tangga antara Deningsi Bano Beti (27) dan suaminya, Kornalius Marion Bano (25), berujung pada kematian anak mereka, Fera Kristin Junia Bano, yang baru berusia 1 tahun 7 bulan.
Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, S.I.K., M.H melalui Kasat Reskrim Polres Kupang, AKP Yeni Setiono, S.H, mengonfirmasi kejadian tersebut.
“Ya benar. Kejadiannya di Desa Soba Kecamatan Amarasi Barat kemarin malam. Kami sudah lakukan penyelidikan, dan sore tadi sudah dilakukan outopsi jenasah korban,” ujarnya dikutip dari tribratanewskupang.com Kamis (16/1/2025).
Menurut AKP Yeni, insiden bermula saat Kornalius meninggalkan rumah sejak 3 Januari 2024 karena konflik dengan istrinya.
Setelah 11 hari, ia kembali pada Senin sore (13/1/2025) dan langsung terlibat pertengkaran sengit dengan Deningsi. Situasi semakin memanas ketika salah satu kerabat Kornalius turut terlibat, hingga terjadi aksi pelemparan sandal dan penamparan.
Dalam amarahnya, Deningsi mengambil parang dengan niat melukai Kornalius. Namun, dalam kondisi ruangan yang minim pencahayaan, parang tersebut justru mengenai kaki anak mereka, Fera, yang sedang digendong Kornalius.
Luka yang dialami Fera sangat parah, sehingga Kornalius segera membawanya ke Puskesmas Baun. Meski sempat mendapatkan perawatan, nyawa Fera tak terselamatkan dan ia meninggal dunia pada Selasa (14/1/2025) dini hari.
Baca Juga : Gegara Masak Nasi Terlalu Banyak, Kades di Manggarai Barat Aniaya Istri Hingga Lebam
Kapolsek Amarasi, AKP Jemy Sigakole, bersama jajarannya melakukan mediasi antara keluarga suami dan istri pada Rabu (15/1) malam di rumah Kepala Desa Soba, Richard Puas. Langkah ini bertujuan mencegah konflik lanjutan yang dapat memperburuk situasi.
“Kami tidak hanya berfokus pada proses hukum, tetapi juga berusaha menciptakan suasana yang kondusif bagi keluarga korban. Kami melakukan pendekatan persuasif agar hubungan antar anggota keluarga dapat pulih,” ujar AKP Jemy.
Kasus ini menjadi perhatian serius masyarakat dan aparat hukum setempat. Polsek Amarasi mengimbau warga agar lebih terbuka mencari solusi jika menghadapi persoalan keluarga, guna menghindari tragedi serupa di masa mendatang.
Dukungan dari berbagai pihak diharapkan mampu membantu keluarga korban melewati masa sulit ini. Aparat kepolisian juga akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan yang diperlukan bagi keluarga yang terdampak.***
Baca Juga : Pemuda Pancasila Blora Geruduk Markas GRIB Jaya, Tuding Beroperasi Ilegal
Comment