MediaKitaNews – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi memecat Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution dari keanggotaan partai. Keputusan ini diumumkan melalui Surat Keputusan yang ditandatangani Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, pada 4 Desember 2024, dan dibacakan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam konferensi pers pada Senin (16/12/2024).
Pemecatan ini menjadi salah satu langkah tegas yang diambil PDIP terhadap tiga figur yang sebelumnya menjadi kader penting partai.
“Saya mendapat perintah langsung dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk mengumumkan secara resmi, sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai di depan seluruh jajaran ketua DPD partai seluruh Indonesia,” kata Komarudin dikutip dari Antara.
Langkah ini memicu perhatian publik mengingat hubungan sejarah antara PDIP dan Jokowi. Jokowi adalah figur kunci yang membawa PDIP meraih kemenangan pertamanya dalam Pilpres 2014, setelah sebelumnya Megawati Soekarnoputri kalah dalam dua pilpres berturut-turut pada 2004 dan 2009 melawan Susilo Bambang Yudhoyono.
Jokowi sendiri memiliki rekam jejak kemenangan politik yang luar biasa, mencatatkan rekor 100% kemenangan dalam setiap kontestasi politik yang diikutinya. Dimulai dari Pemilihan Wali Kota Surakarta pada 2005 dan 2010, Pilkada DKI Jakarta 2012, hingga Pilpres 2014 dan 2019. Bahkan, pasangan calon yang didukung Jokowi dalam Pilpres 2024 juga berhasil menang, semakin mengukuhkan pengaruhnya dalam lanskap politik nasional.
Pemecatan ini juga berdampak pada Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo, dan Bobby Nasution, Wali Kota Medan. Keduanya adalah menantu dan putra Jokowi, yang sebelumnya dianggap sebagai penerus potensial di lingkungan PDIP.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Jokowi, Gibran, atau Bobby terkait keputusan ini. Namun, langkah PDIP ini dipandang oleh pengamat politik sebagai upaya konsolidasi internal partai di tengah dinamika politik nasional yang semakin kompleks pasca-Pilpres 2024.
Keputusan ini menjadi babak baru dalam hubungan antara Jokowi dan PDIP, mengingat peran pentingnya dalam sejarah kesuksesan partai di tingkat nasional. Publik kini menanti langkah selanjutnya dari Jokowi dan keluarganya, serta bagaimana PDIP menghadapi tantangan ke depan tanpa sosok yang selama ini menjadi salah satu simbol kemenangan partai.***
Baca Juga : Rangkuman Berita Politik Indonesia Sepekan: Jokowi Tak Lagi di PDIP hingga Gus Miftah Mundur
Comment