MediaKitaNews – Sebuah mobil dinas milik Propam Polres Tapanuli Selatan diduga terlibat dalam insiden tabrak lari yang terjadi di Jalan Hj Ani Idrus, Medan, pada Minggu malam (6/7/2025). Insiden tersebut menjadi viral setelah korban merekam aksi kejar-kejaran dengan mobil tersebut dan membagikannya di media sosial.
Dalam video yang beredar luas, terdengar suara perekam yang meluapkan kekesalannya sambil menyebut bahwa mobil dinas tersebut telah menabrak dan kemudian kabur.
Mobil jenis bak terbuka berwarna biru-putih dengan tulisan “Propam Polres Tapanuli Selatan” akhirnya berhasil dihentikan oleh korban.
Saat kendaraan diperiksa, tampak dua remaja berada di dalam mobil, seorang laki-laki yang mengemudi dan seorang perempuan di kursi penumpang. Keduanya terlihat panik ketika ditanya identitas dan nomor orang tua mereka. Si perempuan bahkan sempat turun dari mobil dengan wajah tertutup jaket, diduga untuk menghindari kamera.
Menanggapi kejadian ini, Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Siti Rohani menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan menyeluruh terkait dugaan penyalahgunaan mobil dinas tersebut.
“Kami akan dalami siapa yang memberi akses terhadap kendaraan tersebut dan bagaimana bisa digunakan oleh anak di bawah umur. Tentu ini sangat kami sayangkan,” ujar AKBP Siti Rohani.
Kejadian ini pun memicu reaksi luas dari masyarakat dan warganet, yang mempertanyakan sistem pengawasan terhadap kendaraan dinas milik institusi kepolisian, apalagi unit tersebut merupakan bagian dari Propam—divisi yang seharusnya menegakkan disiplin dan etika aparat.
Di media sosial, khususnya di kolom komentar akun Instagram @fakta.indo, berbagai komentar bernada kritik dan satire bermunculan.
“PROPAM yang priksa, nanti PROPAM juga lah. Cuman temannya semuanya… klarifikasi dah selesai 🔥🔥🔥,” tulis akun @f.ryan7_atm.
“Mobil dinas rasa romance, bisa dipakai anak di bawah umur keliling kota sambil bikin deg-degan warga,” sindir akun @habibsyadzily.
“Paling endingnya yang ngerekam suruh minta maaf, dan si bapak anak tersebut malah ngancam 😂,” komentar @rudicannavaro.
“Udah gak aneh… Banyak mobil plat merah malah buat rekreasi keluarga. Hukumannya paling disuruh push-up,” tulis akun @ekakurniawanpras.
“Propam yang menghukum aparat jika salah. Kalau Propam yang salah, yang hukum siapa? Damkar?,” celoteh akun @aguswisnuu.
Insiden ini menambah deretan kasus penyalahgunaan kendaraan dinas oleh pihak yang tidak berwenang. Masyarakat berharap ada transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan kasus ini, serta sanksi tegas jika terbukti ada pelanggaran prosedur.***
