Berita

Miris, Dinas Sosial NTT Ungkap Praktik Prostitusi Libatkan Siswa SD hingga SMA di Labuan Bajo

216
×

Miris, Dinas Sosial NTT Ungkap Praktik Prostitusi Libatkan Siswa SD hingga SMA di Labuan Bajo

Share this article
Ilustrasi / Pixabay

MediaKitaNews – Kepala UPTD Kesejahteraan Sosial Tuna Netra dan Karya Wanita Kupang, Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Yusi T. Kusumawardhani, mengungkapkan adanya dugaan keterlibatan pelajar mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas dalam praktik prostitusi di wilayah Labuan Bajo.

Temuan tersebut terungkap saat tim dari Dinas Sosial melakukan perjalanan dari Labuan Bajo menuju Ruteng. Dalam pengamatan langsung, Yusi menyebutkan bahwa salah satu hotel di Ruteng diduga menjadi titik kumpul para remaja putri setiap hari Jumat pukul 11.00 WITA.

Example 300x600

“Dalam perjalanan kami dari Labuan Bajo ke Ruteng, ada satu hotel di Ruteng itu setiap hari Jumat pukul 11.00 Wita, menjadi tempat penampungan remaja putri SMP dan SMA. Bahkan anak SD kelas VI,” ungkap Yusi dikutip dari Kompas.com.

Mereka kemudian dibawa menggunakan mobil travel menuju Labuan Bajo dan diantar ke beberapa hotel.

Lebih memprihatinkan, menurut pengakuan beberapa sopir travel, para remaja itu tampak antusias dan telah menjadi pelanggan tetap dalam aktivitas ini.

“Anak anak itu terlihat bersukacita. Ada beberapa sopir travel mengaku sudah menjadi langganan para remaja itu,” katanya.

Yusi menambahkan, pada hari Minggu para remaja tersebut diantar kembali ke daerah asal mereka di Manggarai dan Manggarai Timur.

“Saat berada di salah satu rumah makan di Borong (ibu kota Kabupaten Mangarai Timur), mereka mengganti baju dan hapus make up dan kembali menjadi gadis lugu,”  jelas Yusi

“Kondisi ini jelas sangat menyedihkan. Ada sesuatu yang salah dalam pola pengasuhan dan pengawasan terhadap anak-anak ini,” tegas Yusi.

Ia menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak—baik keluarga, masyarakat, dunia pendidikan, hingga aparat penegak hukum—untuk menanggulangi persoalan serius ini.

“Ini bukan hanya persoalan moral, tetapi juga menyangkut masa depan generasi muda. Dibutuhkan kepedulian kolektif dan tanggung jawab bersama,” pungkasnya.***

Example 300250
Example 120x600