Mediakitanews.com. Serang — Beredarnya video viral Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang, Abdul Ghofur, yang menyatakan dukungan terhadap keberadaan Tempat Hiburan Malam (THM) selama mengantongi izin resmi, memicu gelombang penolakan dari berbagai elemen masyarakat. Dalam video itu, Ghofur menyebut THM berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kabupaten Serang.
Pernyataan tersebut mendapat tanggapan tegas dari mahasiswa Serang, Sarnata, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum MATADEWA. Ia menilai ucapannya itu bertentangan dengan karakter sosial masyarakat setempat.
“THM tidak layak berdiri di Serang. Kita hidup di daerah yang memiliki tradisi religius kuat, sehingga kebijakan seperti ini jelas bertentangan dengan nilai sosial dan arah pembangunan daerah,” ujarnya. Kamis, (20/11/2025).
Sarnata menekankan bahwa penolakan tersebut bukan sekadar reaksi emosional, tetapi didasarkan pada kondisi sosiologis masyarakat Banten khususnya Kabupaten Serang.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa upaya meningkatkan PAD tidak boleh ditempuh melalui sektor yang rentan menimbulkan persoalan sosial seperti THM.
“Kalau bicara PAD doang, masih banyak sektor yang jauh lebih potensial dan tidak menimbulkan madorot yang lebih tinggi. Karena, mengaitkan PAD dengan THM jelas tidak relevan dan mengabaikan konteks sosial Serang,” tuturnya.
Ia juga mengkritik pernyataan Ghofur yang dinilai membuka ruang bagi normalisasi keberadaan THM di tengah masyarakat.
“Pejabat publik harus mampu membaca sensitivitas sosial daerahnya. Dukungan terhadap THM, sekalipun dengan alasan meningkatkan PAD, justru membuka jarak antara pemerintah dan masyarakat.” tegasnya.
Di tengah polemik yang berkembang itu, Abdul Ghofur akhirnya menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang muncul dari pernyataannya tersebut.
“Jadi saya memohon maaf, saya tidak bermaksud itu. Yang saya maksud adalah tempat hiburan yang sifatnya positif. Pada intinya saya mohon maaf atas kegaduhan yang terjadi,” ujarnya, dikutip dari TribunBanten.com, pada (20/11/2025)
