MediaKitaNews – Kekosongan stok kertas HVS di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Subulussalam, Aceh, baru-baru ini menarik perhatian publik setelah pelayanan administrasi seperti pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan Akta Kelahiran terhenti.
Kondisi ini membuat warga berinisiatif menyumbangkan kertas HVS untuk membantu mengatasi kekurangan pasokan tersebut.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan warga Subulussalam kesulitan mendapatkan dokumen kependudukan karena ketiadaan kertas HVS.
Dalam video tersebut, seorang pegawai Disdukcapil menjelaskan bahwa pengajuan pengadaan kertas sudah diajukan ke Pemerintah Daerah, namun stok baru habis dalam seminggu terakhir.
Menanggapi kejadian ini, warganet ramai-ramai memberikan komentar yang bernada kritik hingga sarkasme terhadap Pemerintah Daerah dan Disdukcapil Subulussalam.
Berikut beberapa komentar yang dikutip dari akun Instagram @fakta.indo pada Sabtu (8/2/2025).
“ANGGARAN KALIAN KEMANA?π,” tanya akun @ab.syafei. “Woy ngak malu tuh pemda nya????,” tanya akun @fahmiidris_99. “Padahal 1 rim murah, gk sampe 100 ribu, tapi kok susah kali keknya, bukannya anggaran selalu ada dari yg ngurus?” tulis akun @dian_hpm dengan emoji tertawa ngakak. “Anggaran ATK pusat sampe trilliun gak nyampe kesitu????!!!!!” tanya akun @robbydhinisetiawan. “Sarkasme penghinaan ke pemerintah korupπππ,” tulis akun @endro_theblues.
Beberapa warganet juga memberikan pandangan yang lebih positif, seperti akun @adilpratama12 yang berkomentar, “Positif aja guys, sebenarnya mereka tau kalo terima ini bakal dihujat netizen tapi mereka merasa ga enak menolak pemberian jadi diterima saja, yang salah itu divideokan.”
Kejadian ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat, dan menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran pemerintah.
Dengan adanya inisiatif warga untuk menyumbangkan kertas HVS, diharapkan masalah ini dapat segera teratasi dan pelayanan administrasi kepada masyarakat dapat kembali berjalan dengan baik.***