MediaKitaNews.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah desa Fenun Kecamatan Amanatun Selatan Kabupaten Timor tengah Selatan Kamis 30 Juni 2022, mengakibatkan terjadinya tanah longsor di dusun IV RT Balu.
Melansir Soepost.com, Jumat, 8 Juli 2022, dari kejadian tersebut sesuai data sementara sebanyak delapan rumah masyarakat rusak berat dan ternak juga ikut hilang karena tanah longsor.
Terkait informasi ini, Penjabat Desa Fenun Zet Tampani dan Camat Amanatun Selatan Yonathan P.Y.D.R Tahun belum berhasil dikonfirmasi media ini
Selain informasi yang diperoleh media ini, kejadian tanah longsor di desa Fenun Kecamatan Amanatun Selatan juga telah dipublikasi di media sosial. Informasi dari sumber terpercaya, sejak Kamis 30 Juni 2022 hingga saat ini para korban belum juga mendapat bantuan dan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Timor tengah Selatan.
PMKRI Cabang Kupang Lakukan Gerakan Seribu untuk Korban Tanah Longsor di Desa Fenun
Sementara itu untuk mendukung korban banjir di Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan,Kabupaten TTS, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang adakan Gerakan seribu (GESER).
Melansir Media Kupang, Jumat 8 Juli 2022, Ketua kordinator Aksi Gerakan Seribu Jemianus Novianto Bisik mengatakan bahwa gerakan ini sudah dilakukan selama dua hari di Lampu Merah perempatan Polda NTT, Kota Kupang dilaksanakan tanggal 6 Juli 2022.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menghimpun dana bagi korban bencana banjir di Kabupaten TTS karena hujan deras selama beberapa hari belakangan ini.
“Kami adakan Aksi Gerakan seribu ini dengan tujuan untuk memberi bantuan kepada korban banjir di beberapa wilayah di TTS”, ungkap Jemianus Novianto Bisik yang akrab disapa Jemi Bisik.
Gerakan ini dilakukan sebagai wujud implementasi semboyan PMKRI yaitu Manunggal Dengan Umat Terlibat Dengan Rakyat.
“Sebagai Mahasiswa Perhimpunan kami selalu melihat situasi dan kondisi serta selalu siap siaga membantu masyarakat, apa yang mereka alami dan apa yang menjadi keluhan mereka pasti kami bantu dengan cara kami,” ujar Jemi Bisik.
Jemi Bisik juga berharap bahwa gerakan ini dapat di dukung oleh masyarakat Kota Kupang sebagai wujud solidaritas kepada sesama yang terkena musibah.
Jemi juga meminta maaf kepada masyarakat Kota Kupang bila dalam aksingerakan seribu ini, warga Kota Kupang terlebih pengguna jalan terganggu aktivitasnya.
“Kami berharap kepada seluruh masyarakat kota Kupang untuk jangan berkecil hati ketika kami turun ke jalan melakukan Aksi Geser di jalan Raya dan Mohon maaf jika kami mengganggu aktivitas bapak, ibu pengguna jalan”, tutup Jemi Bisik***
Comment