Hoha Wungo, Kodi Utara, Sumba Barat Daya, MediaKitaNews – Pada tanggal 22 Agustus 2025, CORN Project, sebuah inisiatif kolaboratif yang didukung oleh Cargill dan diimplementasikan oleh Save the Children Indonesia (SCIDN) bersama dengan Yayasan Lentera Komitmen Indonesia, telah sukses menyelenggarakan Hari Temu Petani – Panen Raya di Hoha Wungo, Kodi Utara, Sumba Barat Daya. Tujuan utama dari CORN Project adalah meningkatkan kesejahteraan anak dan remaja melalui pembangunan ketahanan mata pencaharian dan iklim di komunitas-komunitas yang berada dalam rantai pasok jagung yang juga merupakan salah satu lini bisnis Cargill, dengan fokus pada penciptaan rantai nilai jagung berkualitas pangan (food-grade) yang inklusif. Melalui proyek ini, diharapkan para petani jagung dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga mereka.
Dalam pelaksanaannya, Program CORN menerapkan pendekatan Market System Development atau yang lebih dikenal dengan singkatan MSD. Untuk memastikan petani mendapatkan dukungan dari berbagai sisi, program ini menggandeng Syngenta sebagai penyedia benih jagung hibrida unggul di sisi hulu sementara PT Seger (Sumber Energi Pangan) menjadi sebagai mitra di sisi hilir yang menyerap hasil panen petani.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 200 Petani ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan kerjasama antara CORN project dengan Syngenta dan PT Seger. Secara khusus, acara ini menunjukkan dampak positif dari CORN project bagi para petani jagung di Kecamatan Kodi Utara. Melalui acara Hari Temu Petani atau Farmers Field Day (FFD) yang digelar di Desa Hoha Wungo, para petani diajak untuk melihat bagaimana penggunaan benih hibrida dan praktik pertanian modern dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan.
Dalam kegiatan ini pula dilakukan penyerahan 3 (tiga) unit mesin pipil jagung modern dan 3 (tiga) buah alat ukur kadar air untuk menunjang proses pasca panen petani jagung di Kabupaten Sumba Barat Daya. Hal ini dapat terwujud berkat kolaborasi yang baik antara Cargill, Save The Children Indonesia, PT Sumber Energi Pangan, serta KOMIT Foundation yang tergabung dalam program ini.
Penyerahan mesin pipil ini merupakan bagian integral dari pendekatan pengembangan sistem pasar (MSD) yang diusung oleh proyek ini. “Pendekatan kami adalah menghubungkan petani ke seluruh ekosistem pasar, mulai dari penyedia benih di hulu hingga pembeli di hilir,” kata Medhat, Project Manager CORN dari Save the Children. Alih-alih hanya memberikan bantuan tanpa henti, pendekatan MSD berfokus pada perbaikan sistem pasar secara keseluruhan untuk menciptakan keberlanjutan dan skala yang lebih besar. Penyerahan mesin ini, misalnya, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas petani, yang pada akhirnya memperkuat posisi mereka dalam rantai pasok jagung.
Kehadiran mesin pipil dan alat ukur kadar air ini diharapkan dapat mempercepat proses penanganan pasca-panen, mengurangi kehilangan hasil (food loss), menjaga kualitas hasil serta meningkatkan nilai tambah bagi petani binaan program Corn Edu center (CEC) di Sumba Barat Daya” tutur Wahyu Putra Maheswara Sustainability Dev. Departement di PT Sumber Energi Pangan.
Program Corn Edu Center (CEC) sendiri merupakan program edukasi berkelanjutan yang bertujuan meningkatkan kapasitas petani jagung, baik dari sisi budidaya, pasca panen, maupun kewirausahaan. Melalui kolaborasi dengan pemerintah, swasta, dan mitra pembangunan, CEC mendorong terciptanya ekosistem pertanian jagung yang lebih modern, produktif, dan berkelanjutan.
Keberhasilan program ini dirasakan langsung oleh para petani. Dominikus Yengo Bani, seorang petani sekaligus pengepul lokal, mengungkapkan rasa syukurnya yang mendalam. “Dulu sebelum ada program ini, pada tahun 2024, muatan kami hanya 3.000 ton. Sekarang di tahun 2025, baru satu kali musim tanam, kami sudah mencapai hampir 6.000 ton. Kualitas jagung kami juga meningkat dari Grade C menjadi B-, dan harga pun perlahan naik sehingga petani bisa mendapatkan kenaikan pendapatan,” ungkap Dominikus.
Dukungan juga datang dari pemerintah daerah. Kegiatan yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Dominikus Alphawan Rangga Kaka, SP. ia menyampaikan bahwa Program ini sejalan dengan Program Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya bahwa Kita Tanam Jagung Panen Sarjana
“Saya Apresiasi sebesarnya kepada Save The Children, Yayasan Komit dan mitra yang tergabung sudah mendukung pertanian jagung di SBD dan memberikan percontohan yang hasil sangat bagus tanam jagung 0,75 Ha hasilnya 10 ton hasil yang luar biasa”, ujarnya.
Bodhya Wijaya Mulya, Penanggung Jawab Program CORN dari KOMIt Foundation, menambahkan bahwa tidak terbatas pada acara ini, KOMIt Foundation akan terus mengadakan pelatihan, memperkuat kelompok tani, dan memberikan pendampingan berkelanjutan untuk mewujudkan sistem pertanian yang tangguh dan menyejahterakan.***















