MediaKitaNews – Seorang satpam SMKN 9 Kabupaten Tangerang menjadi korban penganiayaan brutal setelah sekelompok oknum anggota organisasi masyarakat (ormas) mengamuk karena permintaan tunjangan hari raya (THR) mereka tidak ditanggapi. Insiden ini terjadi pada Senin (17/3) dan mengakibatkan dua korban mengalami luka-luka.
Pelaksana harian Polsek Cisoka, Ajun Komisaris Eldi, mengungkapkan bahwa korban yang berinisial K mengalami luka tusuk di bagian kepala belakang, sementara korban lainnya, berinisial S, mengalami luka memar di bagian hidung akibat pukulan menggunakan gagang pisau.
“Korban berinisial K mengalami luka tusuk pada bagian kepala belakang dan korban berinisial S mengalami luka memar pada bagian hidung,” ujar Eldi dikutip dari Instagram @fakta.indo, Kamis (20/3/2025)
Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono, menjelaskan bahwa sebelum kejadian, pelaku sempat mendatangi pihak sekolah untuk menanyakan surat permohonan THR.
Setelah diarahkan ke bagian humas sekolah, terjadi adu mulut antara mereka dengan satpam hingga berujung penganiayaan. Polisi kini tengah memburu para pelaku yang melarikan diri usai kejadian.
Pemicu Kericuhan dan Aksi Balasan
Ternyata, salah satu korban penganiayaan merupakan anggota Perguruan Silat. Insiden ini memicu reaksi dari puluhan anggota Perguruan Silat lain dan mendatangi eks kantor LSM Gerhana untuk melakukan aksi protes. Dalam aksi tersebut, massa merusak kantor yang diduga memiliki keterkaitan dengan para pelaku penganiayaan.
Sementara itu, Kepala Desa Pasanggrahan, Agus Setyantor, turut angkat bicara mengenai kejadian ini. Ia menegaskan akan mengambil langkah tegas terhadap LSM Gerhana yang dinilai telah mencoreng keamanan wilayahnya.
“Saya akan menutup LSM Gerhana karena anak buahnya melakukan kejahatan dengan niat membunuh hanya karena meminta THR,” ujar Agus, Selasa (16/3/2025).***