MediaKitaNews – Suasana duka menyelimuti institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya Korps Brigade Mobil (Brimob). Dua anggotanya gugur dalam tugas setelah terlibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Puncak Jaya, Papua Tengah.
Korban gugur, Bripda Dedi Tambunan dan Bharada Raymon Rerey, adalah bagian dari Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 yang tengah menjalankan operasi pengamanan dan penegakan hukum di wilayah rawan konflik. Keduanya kehilangan nyawa saat baku tembak pecah di Kampung Usir, Distrik Mulia, pada Kamis (15/5/2025).
Menurut Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhani, insiden bermula dari laporan warga yang mendengar suara letusan senjata dari sekitar Kampung Usir. Menyikapi laporan tersebut, personel Satgas langsung bergerak ke lokasi dan terjadi kontak senjata.
“Warga sekitar mengaku mendengar suara letusan senjata api dari arah Kampung Usir. Menanggapi kejadian ini, Satgas Ops Damai Cartenz 2025 langsung bergerak ke lokasi,” jelas Brigjen Faizal, Sabtu (17/5/2025) dikutip dari RRI.co.id.
Dalam baku tembak tersebut, Bripda Dedi dan Bharada Raymon terkena tembakan dan segera dievakuasi ke RSUD Mulia. Namun, nyawa mereka tidak tertolong setibanya di rumah sakit.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo, mengonfirmasi bahwa pelaku penyerangan diduga merupakan anak buah Terianus Enumbi, salah satu pimpinan KKB aktif di wilayah tersebut.
“Pelaku diduga dari anggota KKB. Kedua korban sempat dievakuasi ke RSUD Mulia, namun saat tiba di rumah sakit, mereka dinyatakan meninggal dunia,” ujar Kombes Yusuf.
Insiden ini menambah panjang daftar korban aparat yang gugur dalam tugas di Papua. Kematian Bripda Dedi dan Bharada Raymon menjadi pengingat akan tingginya risiko yang dihadapi aparat dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara, terutama di wilayah konflik.
Pihak Kepolisian menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban serta menegaskan komitmennya untuk terus menindak tegas segala bentuk gangguan keamanan di Papua. Proses identifikasi dan investigasi terhadap pelaku penyerangan masih terus dilakukan oleh tim gabungan Operasi Damai Cartenz.***