MediaKitaNews – Seorang dokter koas Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri), berinisial MLH, menjadi korban penganiayaan di sebuah kafe di Palembang pada Rabu (11/12/2024). Insiden ini diduga bermula dari konflik terkait jadwal kerja di rumah sakit, di mana MLH memberikan jadwal jaga kepada rekan juniornya, LAP, yang tidak terima karena jadwal tersebut bentrok dengan rencana liburannya ke Eropa.
Penganiayaan dilakukan oleh seorang pria berbaju merah yang diduga sebagai sopir keluarga LAP. Akibat kejadian tersebut, MLH mengalami memar di wajah dan saat ini dirawat di RS Bhayangkara Palembang.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait insiden ini.
“Kasus ini sedang dalam proses penyelidikan. Kami akan memanggil pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan,” ujar Sunarto, Kamis (12/12/2024) dikutip dari Instagram @fakta.indo.
Dalam perkembangan terbaru, pelaku penganiayaan berinisial DT, melalui kuasa hukumnya Titis Rachmawati, menyampaikan permintaan maaf kepada korban dan keluarganya. DT juga menyatakan kesediaannya untuk menanggung biaya pengobatan MLH.
“Kami memohon maaf dan berharap bisa menyelesaikan ini secara damai. Keluarga pelaku siap bertanggung jawab,” kata Titis di Polda Sumsel, Jumat (13/12/2024).
Ia juga menyatakan akan berkomunikasi dengan pihak Fakultas Kedokteran Unsri untuk meminimalisir dampak kasus ini.
Namun, keluarga korban menolak upaya damai tersebut. Mereka menegaskan keinginan agar kasus ini tetap diproses secara hukum.
Program koas atau kepaniteraan klinik merupakan tahap profesi yang wajib dijalani mahasiswa kedokteran sebelum mendapatkan gelar dokter. Program ini melibatkan rotasi kerja di rumah sakit dengan jadwal yang ketat. Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan tekanan dan konflik yang dapat terjadi di antara peserta program.***
Baca Juga : Modus Biaya Persalinan, Dua Bidan di Jogja Ditangkap Jual Bayi ke Berbagai Daerah
Comment