MediaKitaNews – Dalam debat publik pertama menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Malaka yang disiarkan langsung oleh TVRI NTT pada Senin (14/10/2024) di Betun, pasangan Simon Nahak dan Feliks Bere Nahak (SN-FBN) mengkritisi pernyataan dari pasangan Stefanus Bria Seran dan Henri Melki Simu (SBS-HMS).
Mereka menyebutkan bahwa uang daerah seharusnya dikembalikan kepada rakyat, namun malah dimanfaatkan untuk keperluan sewa rumah dan kantor.
Menanggapi hal tersebut, Stefanus Bria Seran (SBS) dengan tegas memberikan jawaban yang menohok. Ia mengungkapkan bahwa selama masa kepemimpinannya, anggaran yang digunakan untuk sewa rumah selama lima tahun tidak mencapai Rp 500 juta.
SBS menjelaskan bahwa sesuai dengan aturan, rumah dinas harus disewa agar menjadi aset yang sah bagi negara, sehingga anggaran lain yang berkaitan dengan protokoler kepala daerah dapat digunakan secara legal.
SBS juga menyoroti bahwa di masa kepemimpinan Simon Nahak, anggaran yang digunakan sebelum pasangan tersebut bahkan resmi menempati rumah jabatan sudah mencapai Rp 3 miliar.
“Siapa yang lebih pro rakyat?” tanya SBS, yang langsung disambut dengan tepuk tangan meriah dari para pendukung dan simpatisan.
Lebih lanjut, SBS menjelaskan bahwa selama ia menjabat, ia menggunakan mobil bekas pejabat sebelumnya, menolak tawaran untuk membeli mobil baru demi menghemat anggaran yang lebih bermanfaat bagi rakyat.
“Anda baru saja datang, sudah memakai mobil baru,” sindir SBS.
Namun ia menegaskan bahwa perbedaan pandangan seperti ini sebaiknya tidak menjadi ajang pertunjukan perselisihan.
SBS mengajak seluruh pihak untuk mengutamakan kepentingan masyarakat Malaka dan mengingatkan agar masyarakat memilih nomor urut 2, SBS-HMS, pada pemilihan yang akan datang, tanggal 27 November 2024.***
Comment