by

BMKG Eltari Kupang Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di NTT Hingga 22 Januari 2025

MediaKitaNews – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Eltari Kupang mengeluarkan peringatan dini terkait kemungkinan cuaca ekstrem yang dapat melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam periode 17 hingga 22 Januari 2025. Analisis meteorologi terbaru menunjukkan sejumlah fenomena atmosfer yang memengaruhi cuaca di wilayah tersebut.

Dalam keterangan resminya, Jumat (17/1/2025), BMKG menjelaskan bahwa keberadaan Bibit Siklon Tropis 91S di sekitar Semenanjung Dampier, Australia Barat, berkontribusi memberikan dampak tidak langsung pada cuaca di NTT.

Fenomena ini diperparah dengan aktifnya Monsun Asia, La Nina lemah, serta gelombang atmosfer Equatorial Kelvin yang memicu peningkatan intensitas curah hujan.

BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, disertai petir dan angin kencang, dapat terjadi di sejumlah wilayah NTT selama sepekan ke depan.

Kondisi ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga pohon tumbang.

BMKG mengimbau masyarakat di seluruh NTT untuk tetap waspada dan siaga menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem ini.

Semua pihak diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko bencana yang mungkin terjadi akibat perubahan cuaca yang signifikan.

Masyarakat juga diminta untuk tidak panik dan terus memantau informasi cuaca terkini melalui berbagai saluran informasi resmi BMKG.

Untuk mendapatkan informasi terkini, masyarakat dapat menghubungi Stasiun Meteorologi Kelas II Eltari Kupang melalui nomor telepon (0380) 881613 atau WhatsApp di 0811-3940-4264.

Informasi juga tersedia melalui aplikasi Info BMKG di perangkat iOS dan Android, serta akun media sosial resmi @infobmkgeltari.

Tetaplah berhati-hati dan ikuti petunjuk dari pihak berwenang untuk menjaga keselamatan selama periode cuaca ekstrem ini.*** (RRI.co.id)

Baca Juga : Viral Membaca Al-Qur’an dengan Musik DJ, Selebgram Aceh Mira Ulfa Tuai Kecaman

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *