Anggota DPR Usulkan Legalisasi Kasino sebagai Sumber Pemasukan Negara

Berita57 Views

MediaKitaNews – Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Golkar, Galih Kartasasmita, mengusulkan agar pemerintah mulai mempertimbangkan solusi alternatif untuk menambah pemasukan negara. Salah satu usulannya yang cukup kontroversial adalah legalisasi kasino.

”Mohon maaf nih, saya bukannya mau apa-apa, tapi UEA kemarin sudah mau menjalankan k4sino. Coba, negara Arab jalankan k4sino. Mereka out of the box dibanding kementerian dan lembaga lainnya,”  ujar Galih dalam rapat bersama mitra kerja pemerintah, Kamis (8/5/2025) dikutip dari Instagram @fakta.indo.

Galih menyoroti negara-negara yang kini mulai mencari sumber pendapatan baru di luar sektor tradisional. Ia menyebut Uni Emirat Arab (UEA) yang mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam dengan mengembangkan sektor jasa, khususnya pariwisata.

Selain UEA, Galih juga menyinggung Thailand yang kini tengah mengkaji legalisasi kasino mengikuti jejak Singapura.

Ia menjelaskan bahwa Singapura telah menerapkan sistem pengawasan ketat terhadap akses kasino bagi warga lokal, seperti retribusi masuk tinggi serta larangan bagi kelompok rentan seperti pecandu judi atau mereka yang memiliki masalah keuangan.

Dengan kebijakan ini, Singapura mencatat bahwa 97% pengunjung kasinonya berasal dari wisatawan mancanegara, dan mereka mampu meraup pemasukan pajak sebesar 2,2 miliar dolar Singapura per tahun, atau setara Rp28 triliun.

Kritik dan Dukungan Netizen

Pernyataan Galih sontak menuai reaksi beragam dari masyarakat, khususnya warganet di media sosial. Di akun Instagram @fakta.indo, ribuan komentar membanjiri unggahan terkait wacana ini. Banyak yang menyayangkan usulan tersebut, dan menganggap ada langkah lain yang lebih prioritas untuk meningkatkan penerimaan negara.

“Tunjangan DPRD aja dulu yang dipangkas buat pemasukan negara,” sindir akun @mang_diar26.

“Daripada buka kasino, mending buat undang-undang perampasan aset koruptor. Itu lebih baik. Berapa ribu triliun uang negara dimaling?” kritik akun @twoone.mueda.

Namun ada pula yang menilai usulan tersebut realistis, dengan catatan ada regulasi ketat seperti yang diterapkan di negara-negara lain.

“Setuju… soalnya yang suka main kasino di Malaysia dan Singapura kebanyakan orang Indonesia. Daripada ke negara lain, mending di negara sendiri,” tulis akun @ztming.

Akun @_hidayattanjung menekankan pentingnya memperhatikan kondisi ekonomi rakyat. “Tau kan judi itu hiburan orang kaya bukan orang miskin? Kalau masyarakat belum pada kaya, gimana mau rasain hiburannya? Yang ada malah jadi pemicu kriminalitas.”

Menariknya, beberapa warganet juga mengaitkan usulan ini dengan sejarah masa lalu. Akun @rdjoko.n menulis: “Jakarta sempat dibangun menggunakan uang dari pajak kasino pada masa Gubernur Ali Sadikin (1966–1977). Kasino pertama diresmikan pada tahun 1967 dan digunakan untuk membiayai pembangunan Monas hingga infrastruktur kota.”***