MediaKitaNews – Warga Dusun Aimalae, Desa Lakekun Barat, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka-NTT ,menunjukkan semangat gotong-royong dengan melakukan swadaya normalisasi Kali Lo’o. Proses penggalian kali ini dilaksanakan pada Sabtu, (28/12/2024), dengan anggaran swadaya masyarakat sekitar Rp 4 juta.
Normalisasi kali Lo’o dilakukan dengan lebar sekitar 3 meter, kedalaman 3 meter, dan panjang 250 meter. Biaya ini diperoleh dari hasil patungan warga yang terdiri dari 65 Kepala Keluarga (KK).
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Bapak Jaco Talo, seorang anggota TNI AD yang juga tokoh masyarakat di Dusun Aimalae.
Dalam wawancaranya dengan mediakitanews.com pada Selasa, (31/12/2024), Bapak Jaco Talo menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk mengatasi banjir yang sering terjadi di musim penghujan akibat meluapnya Kali Lo’o.
“Masalah ini sudah pernah diajukan ke pemerintah desa, tetapi tidak mendapat tanggapan. Kali ini sering meluap, sehingga kami sebagai bagian dari masyarakat berinisiatif melakukan normalisasi. Setelah berdiskusi, warga sepakat untuk melakukan swadaya dan mengumpulkan dana. Dana tersebut digunakan untuk menyewa ekskavator, dengan bantuan mobilisasi alat dari pengusaha Toko Kreasi Betun. Total biaya diperkirakan mencapai lebih dari Rp 4 juta. Meskipun belum sempurna, kami yakin hasilnya dapat mengurangi risiko banjir,” jelas Jaco Talo.
Ia juga menambahkan harapan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan infrastruktur di wilayah Desa Lakekun Barat, terutama kali-kali yang sering meluap.
“Kami berharap ke depan normalisasi ini dapat dibuat secara permanen. Hal ini penting karena jalur ini merupakan penghubung ke Kabupaten Belu, Kbaupaten TTU, dan PLBN Motamasin yang merupakan Batas Indonesia dan Timor Leste. Pemerintah perlu memperhatikan agar transportasi tidak terhambat,” imbuhnya.
Sementara itu, Bapak Agustinus Akoit, salah satu tokoh masyarakat setempat, menyambut baik langkah normalisasi tersebut. Menurutnya, upaya ini sangat membantu mengurangi risiko banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
“Setiap musim hujan, wilayah kami selalu diterjang banjir. Bahkan beberapa rumah pernah terendam. Dengan normalisasi ini, kami merasa lebih aman. Semoga pemerintah dapat mendukung langkah kami dengan perbaikan yang lebih permanen di masa depan,” kata Agustinus Akoit.
Normalisasi Kali Lo’o ini menjadi bukti nyata semangat gotong-royong warga Dusun Aimalae untuk mengatasi permasalahan lingkungan secara mandiri.
Harapannya, langkah ini mendapat perhatian dari pemerintah Daerah maupun pemerintag Desa untuk perbaikan infrastruktur yang lebih berkelanjutan.***
Baca Juga : Banjir Bandang Terjang Sejumlah Desa di Sukabumi, Mobil Terseret Arus