MediaKitaNews.Com, Suhartina Bohari, Wakil Bupati Maros yang dikenal sebagai salah satu tokoh wanita berpengaruh di Sulawesi Selatan, kini menghadapi ujian berat dalam karier politiknya.
Ia terbukti positif menggunakan narkoba jenis metafetamin atau sabu-sabu berdasarkan hasil tes narkotika yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan.
Tes narkotika yang dilakukan sebanyak tiga kali memberikan hasil yang konsisten positif. Brigjen Budi Sajidin, Kepala BNNP Sulawesi Selatan, mengonfirmasi fakta ini setelah melakukan wawancara langsung dengan Suhartina. Dalam wawancara tersebut, Suhartina mengakui perbuatannya.
“Hasil wawancara, dia mengakui (menggunakan narkoba),” ujar Brigjen Budi.
Meski BNNP telah mengirimkan surat undangan untuk proses rehabilitasi, Suhartina belum memberikan respons. Selain itu, ia berpotensi menghadapi proses pidana jika ditemukan kaitan dengan jaringan peredaran narkoba.
Karier Politik yang Cemerlang
Sebelum kasus ini mencuat, Suhartina dikenal sebagai tokoh politik yang memiliki perjalanan karier luar biasa. Ia adalah wanita pertama yang menjabat sebagai Wakil Bupati Maros (2021-2024).
Suhartina juga memimpin DPD II Partai Golkar Kabupaten Maros sejak 2021, setelah sebelumnya aktif di berbagai partai politik, termasuk PPP, PBR, dan PAN.
Suhartina memulai karier politiknya pada usia muda dan pernah menjadi Anggota DPRD Maros selama dua periode. Keberhasilannya di Pilkada 2020 bersama Chaidir Syam menjadi puncak karier politiknya, menjadikannya salah satu figur inspiratif di Maros.
Prestasi dan Penghargaan yang Tercoreng
Suhartina pernah mendapatkan penghargaan bergengsi, seperti “Woman of Power” dari Women Magazine dan “Perempuan Inspirasi Geopark Indonesia” dari UNESCO Global Geopark.
Selain itu, ia dikenal aktif dalam pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, dan literasi.
Namun, skandal narkoba ini berpotensi mencoreng reputasinya. Dedikasi Suhartina dalam dunia politik dan masyarakat kini menjadi sorotan tajam.
Kehidupan Pribadi dan Peran Sosial
Suhartina merupakan sosok ibu dari tujuh anak, yang juga aktif di berbagai organisasi. Ia menjabat sebagai Ketua Kwarcab Pramuka Maros dan Bunda Literasi Maros. Selain itu, ia memimpin Yayasan Pondok Pesantren Hj. Haniah dan terlibat dalam pengembangan Geopark Maros-Pangkep.***(Antara)
