Berita

Dari Keluarga Sederhana, Miftah Fauzi Raih Gelar Magister di UIN Banten

401
×

Dari Keluarga Sederhana, Miftah Fauzi Raih Gelar Magister di UIN Banten

Share this article

mediakitanews.com. Serang, 6 November 2025 — Satu lagi kisah inspiratif lahir dari kampus hijau kebanggaan Banten, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Adalah Miftah Fauzi, pemuda kelahiran Tangerang, 5 Mei 2001, yang sukses menyelesaikan studinya di Program Magister Studi Islam Interdisipliner (S2). Ia resmi menjalani sidang munaqasyah pada Kamis, 6 November 2025, dengan penuh rasa haru dan syukur.

Perjalanan Miftah bukanlah kisah yang mudah. Ia lahir dan tumbuh dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai pekerja akrilik, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga yang sepenuhnya mengabdikan diri untuk keluarga. Di tengah keterbatasan ekonomi, Miftah tumbuh dengan tekad kuat untuk menempuh pendidikan tinggi. Ia yakin bahwa ilmu adalah jalan terbaik untuk mengubah nasib dan mengangkat derajat keluarga.

Example 300x600

Setelah menamatkan pendidikan S1-nya di Jurusan Sejarah Peradaban Islam, UIN Banten, tahun 2022, Miftah tidak langsung berhenti di situ. Meski sempat diliputi kekhawatiran soal biaya, ia memberanikan diri melanjutkan kuliah ke jenjang magister di almamater yang sama.
Untuk membiayai pendidikannya, Miftah bekerja sebagai guru honorer di salah satu yayasan di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Dari gaji yang tidak seberapa, ia sisihkan sebagian untuk membayar biaya kuliah dan kebutuhan hidup sehari-hari.

“Saya tidak ingin berhenti hanya karena keterbatasan. Saya percaya, setiap langkah kecil yang diiringi doa dan kerja keras pasti akan berbuah hasil. Saya menabung sedikit demi sedikit dari gaji guru honorer, hingga akhirnya bisa menyelesaikan studi magister ini,” ungkap Miftah dengan mata berkaca-kaca.

Bagi Miftah, sosok kedua orang tuanya adalah sumber inspirasi terbesar. Ia mengaku selalu teringat wajah ayah dan ibunya setiap kali merasa lelah. Kesederhanaan mereka justru menumbuhkan semangat besar dalam dirinya untuk tidak menyerah pada keadaan.

“Saya sering melihat ayah pulang dalam keadaan lelah setelah bekerja seharian, dan ibu yang sabar menyiapkan segala kebutuhan keluarga tanpa pernah mengeluh. Dari situ saya belajar arti perjuangan, keikhlasan, dan tanggung jawab,” tutur Miftah.

Semangatnya ini sejalan dengan nilai-nilai Islam yang dia pelajari selama kuliah, bahwa ikhtiar dan kesungguhan adalah bagian dari bentuk syukur kepada Allah SWT.

Setelah menyelesaikan pendidikan magister, Miftah berharap dirinya tidak hanya menjadi akademisi yang berhenti pada gelar, tetapi juga insan yang memberi manfaat bagi masyarakat. Ia bertekad untuk terus berkarya di dunia pendidikan dan riset, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda yang mungkin mengalami keterbatasan serupa.

“Saya ingin menunjukkan bahwa mahasiswa UIN Banten bisa bersaing dengan alumni dari universitas lain. Kita punya potensi luar biasa, tinggal bagaimana kita menumbuhkan kepercayaan diri dan semangat untuk terus belajar,” tegasnya.

Ia juga berpesan kepada seluruh alumni UIN Banten baik jenjang S1, S2, maupun S3 agar tidak minder menghadapi tantangan zaman. Menurutnya, UIN Banten telah membekali mahasiswanya dengan ilmu agama, wawasan interdisipliner, dan nilai moral yang kuat, modal penting untuk bersaing di dunia akademik, profesional, maupun sosial.

“Harapan saya, alumni UIN Banten terus menunjukkan kualitas dan karakter unggul. Jangan hanya bangga sebagai lulusan, tapi tunjukkan karya dan kontribusi nyata di masyarakat. Kita harus hadir di ruang-ruang strategis, baik dalam pendidikan, riset, maupun pelayanan publik,” tutup Miftah dengan penuh keyakinan.

Example 300250
Example 120x600