MediaKitaNews – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan peningkatan signifikan aktivitas kegempaan di Gunung Ile Werung, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sejak 1 hingga 13 September 2025, terekam 74 kali gempa, terdiri atas 12 gempa vulkanik dalam, 6 gempa tektonik lokal, 11 gempa terasa, dan 45 gempa tektonik jauh.
Lonjakan aktivitas paling mencolok terjadi pada Sabtu, 14 September 2025. Dalam kurun waktu tujuh jam, tepatnya pukul 00.13 hingga 07.59 Wita, alat seismograf mencatat 25 kali gempa vulkanik dalam dan satu gempa terasa bermagnitudo 2,2.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa fenomena tersebut berkaitan dengan tekanan magma di bawah permukaan.
“Peningkatan gempa vulkanik dalam ini mengindikasikan adanya tekanan magma yang naik ke permukaan atau intrusi magma. Kondisi ini berpotensi memicu gempa-gempa dangkal yang bisa meningkatkan kemungkinan erupsi,” ujar Wafid dalam keterangan pers, Minggu (14/9/2025) dikutip dari RRI.co.id.
Status Masih Normal
Meski aktivitas kegempaan meningkat, PVMBG menegaskan status Gunung Ile Werung masih berada pada Level I (Normal). Namun, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di sekitar kawah puncak, terutama di area bekas letusan 29 November 2021, karena potensi keluarnya gas beracun masih ada.
“Perkembangan aktivitas Gunung Ile Werung dapat dipantau melalui situs resmi Badan Geologi, PVMBG, atau aplikasi Magma Indonesia. Status akan ditinjau kembali bila terjadi perubahan signifikan,” tambah Wafid.
Pemantauan Intensif
PVMBG memastikan pemantauan dilakukan secara intensif sebagai bagian dari mitigasi bencana. Masyarakat di sekitar lereng gunung diingatkan untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan pemerintah daerah serta informasi resmi dari otoritas berwenang.***
