MediaKitaNews – Sebuah video yang beredar memperlihatkan momen terakhir Brigadir Muhammad Nurhadi saat tengah berendam santai di kolam sebuah vila di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat, pada 16 Juni 2025 pukul 19.55 WITA. Tak lama setelah video itu diambil, Nurhadi ditemukan tewas tenggelam dengan kondisi mengenaskan, diduga menjadi korban kekerasan oleh dua atasannya sendiri.
Video tersebut direkam oleh Misri Puspita Sari, perempuan yang menemani dua perwira polisi, yakni Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra, dalam sebuah pesta yang diwarnai konsumsi minuman keras.
Dalam keterangan pengacaranya, Misri disebut tidak sadarkan diri akibat pengaruh alkohol, dan mengaku tidak ingat kejadian apa pun setelah merekam video tersebut — termasuk dalam rentang waktu krusial antara pukul 20.00 hingga 21.00 WITA.
Jenazah Brigadir Nurhadi ditemukan tenggelam di dasar kolam vila dengan luka-luka serius di tubuhnya. Hasil autopsi menunjukkan adanya patah pada tulang lidah yang mengarah pada dugaan korban sempat dicekik. Selain itu, ditemukan luka di kepala, punggung, dan kaki. Keberadaan air di dalam paru-paru dan organ tubuh menandakan Nurhadi masih hidup ketika tenggelam, namun kemungkinan besar dalam keadaan tidak sadar.
Polda NTB bergerak cepat dan telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus ini: Kompol Yogi, Ipda Haris, dan Misri. Ketiganya diduga terlibat dalam penganiayaan yang menyebabkan kematian Brigadir Nurhadi. Meski begitu, hingga kini belum satu pun dari mereka mengakui sebagai pelaku utama. Penyidik mengandalkan bukti rekaman video serta hasil uji lie detector yang menunjukkan adanya kebohongan dari para tersangka.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan menuai kecaman luas, khususnya di media sosial. Warganet membanjiri kolom komentar akun Instagram @fakta.indo pada Kamis (10/7/2025) dengan ekspresi duka, kekecewaan, dan kemarahan.
“Bingung mau bilang apa, saat terakhir sebelum jadi almarhum keadaan mabuk,” tulis akun @ri***38.
“Pesta, miras, wanita, polisi astaghfirullah penegak hukum kok begini,” kata akun @tel****iong.
“Udah ikut pendidikan fisik biar sehat dan kuat… pas udah jadi malah dipake buat mabuk-mabukan dan meracuni badan sendiri.. apa yg mau dibanggakan kalau sudah begitu..😢,” komentar akun @pur****pen.***
